"Hybrid banyak customer feedback irit bahan bakar, satu liter untuk 31 kilometer, kedua dari emisi banyak beli hybrid karena ingin kontribusi ke lingkungan," kata Henry saat ditemui media dalam acara penghargaan Toyota Dream Car Art Contest (TDCAC) ke-17 di Taman Lalu Lintas, Bandung, Kamis.
Henry mengatakan di Toyota, penjualan mobil HEV (hybrid electric vehicle) sampai pada kuartal pertama 2024 meningkat menjadi 6,4 persen secara total penjualan.
Sementara mobil listrik pada kuartal yang sama tahun ini mencapai 2,8 persen dari total penjualan.
Baca juga: Toyota akan mulai garap mobil listrik kecil harga terjangkau
Baca juga: Toyota target luncurkan 30 model BEV hingga 2030
Namun ia juga tidak memungkiri peminat mobil listrik semakin meningkat karena transformasi ke mobil listrik semakin dikembangkan pemerintah Indonesia.
"Ada segmennya masing-masing, penetrasi di EV akan meningkat dengan adanya model baru dan infrastruktur yang step by step membaik, dan hybrid juga akan meningkat karena masih dirasa sesuai dengan kebutuhan mobilitas mereka," ucap Henry.
Henry mengatakan alasan lain masyarakat masih memilih mobil hybrid adalah karena tidak perlu memikirkan tempat pengisian daya baterai dan harga jualnya masih sangat baik.
Pihaknya juga akan terus mengutamakan pengalaman pengguna dengan infrastruktur yang memenuhi kebutuhan pengguna dalam ekosistem mobil listrik seperti stasiun pengisian daya, penyediaan baterai untuk motor listrik dan ketersediaan layanan reparasi.