Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, surplus perdagangan dari kegiatan ekspor dan impor Sumatera Utara bernilai 405,28 juta dolar AS pada Maret 2024 atau naik 38,44 persen dibandingkan bulan sebelumnya 292,74 juta dolar AS.

"Kita patut bersyukur. Ini kabar baik untuk PDRB (produk domestik regional bruto-red) Sumut," ujar Kepala BPS Sumut Nurul Hasanudin di Medan, Kamis.

Nurul melanjutkan, nilai ekspor Sumut pada Maret 2024 adalah 861,14 juta dolar AS atau naik 15,31 persen dari Februari 2024 (746,83 juta dolar AS).

Dia memaparkan, pada Maret 2024, sektor industri masih mendominasi ekspor Sumut yakni 89,96 persen, disusul pertanian 10,03 persen serta pertambangan dan penggalian 0,01 persen.

Adapun pasar terbesar ekspor Sumut pada Maret 2024 adalah China dengan nilai 156,92 juta dolar AS (18,22 persen dari total ekspor), kemudian disusul Amerika Serikat dengan nilai 114,45 juta dolar AS (13,29 persen).

Kemudian, pasar terbanyak ketiga ekspor Sumut yaitu India dengan 47,61 juta dolar AS (5,53 persen).

Di regional, ekspor Sumut ke negara-negara ASEAN bernilai 123,28 juta dolar AS (14,32 persen dari total ekspor) dan 319,43 juta dolar AS ke negara Asia di luar ASEAN (37,09 persen).

"Sementara untuk impor Sumut pada Maret 2024 nilainya 455,859 juta dolar AS, naik 0,39 persen dari bulan sebelumnya yaitu 465,096 juta dolar AS," kata Nurul.

Impor Sumut mayoritas merupakan komoditas bahan baku penolong (79,70 persen), barang konsumsi (15,55 persen) dan barang modal (4,75 persen).

Pasar impor utama Sumut pada Maret 2024 adalah Singapura dengan nilai 89,16 juta dolar AS (19,56 persen dari total impor). Selain itu ada China dengan nilai impor 72,98 juta dolar AS (16,01 persen) dan Malaysia 41,21 juta dolar AS (9,04 persen).

Impor Sumut dari negara-negara ASEAN bernilai 198,75 juta dolar AS (43,60 persen dari total) dan 104,59 juta dolar AS (22,94 persen) dari negara-negara Asia di luar ASEAN.

Dari surplus Sumut 405,28 juta dolar AS, BPS memaparkan nilai terbesar didapatkan dari perdagangan dengan China (surplus 84 juta dolar AS), Amerika Serikat (80 juta dolar AS) dan India (37 juta dolar AS).

Adapun defisit terbanyak datang dari perdagangan dengan Singapura (-81 juta dolar AS), Australia (-32 juta dolar AS) dan Brazil (-17 juta dolar AS).

Baca juga: BPS: Neraca dagang Sumut Januari 2024 surplus 286,48 juta dolar AS
Baca juga: BI: Perekonomian Sumut 2024 bertumbuh tapi tetap harus berjaga