Jakarta (ANTARA) - Warga yang tinggal di Gang 8 Jalan Nusa Indah IV RT 008/ RW 04, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, membuat kolam gizi sebagai wahana edukasi bagi warga setempat.

Kolam gizi yang memiliki panjang sekitar 11 meter dengan empat kolam ikan hias dan ikan untuk dikonsumsi itu terpampang di pinggir jalan saat masuk ke Gang 8.

"Pembuatan kolam gizi ini untuk kepentingan warga. Apa yang disebar di sini, akan dibagikan kepada warga saat panen tiba, khususnya bagi balita dan lansia," kata salah seorang warga yang juga penjaga kolam gizi, Waluyo di Malaka Jaya, Jakarta Timur, Kamis.

Dalam kolam gizi itu terdapat empat kolam ikan yang berisi ikan lele, bawal, dan nila serta ikan koi (ikan hias).

Menurut dia kolam gizi yang merupakan inisiatif dari Ketua RT 08 Taufiq Supriadi itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas gizi warga.

"Ini merupakan inisiatif dari Ketua RT 08 terkait kesadaran pelestarian lingkungan," kata dia.

Selain kolam gizi, warga juga mengembangkan tanaman akuaponik, tanaman produktif, tanaman anggur, tanaman hias dan tanaman gantung.

"Terdapat 700 bibit tanaman produktif yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK)," ujar Waluyo.
Dua orang anak tengah mengamati ikan nila di kolam gizi Gang 8 Jalan Nusa Indah IV, Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (2/5/2024). Wahana edukasi kolam gizi sebagai upaya mencegah terjadinya "planetary crisis" atau perubahan iklim, termasuk polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati. ANTARA/Syaiful Hakim
Warga lainnya, Fadhil mengatakan kolam gizi dan tanaman produktif itu sebagai upaya mencegah terjadinya 'planetary crisis' atau perubahan iklim, termasuk polusi dan ancaman kehilangan keanekaragaman hayati.

Dia berharap kolam gizi yang dibangun atas komitmen warga dan dana CSR dari salah satu Bank BUMN itu dapat diikuti oleh pengurus RT-RT yang lain di Jakarta.

Rencananya, kolam gizi dan tanaman produktif itu akan diresmikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya.

"Kami tengah menunggu jadwal beliau (menteri LHK) untuk meresmikan kolam gizi yang dibuat sejak awal Ramadhan," kata Fadhil.

Bahkan, lanjut dia, pengurus RT sudah mengajukan ke Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk mendapatkan piagam penghargaan sebagai RT pertama yang memiliki kolam gizi dan kolam hias.

"Alhamdulillah sudah ada respon dari MURI dan sudah masuk juga sebagai kolam gizi pertama di lingkungan padat penduduk," ucapnya.

Hingga kini, sudah terdapat 32 item peraga lingkungan yang layak dijadikan sebagai laboratorium mini pencegahan "planetary crisis" yang terkandung dalam keanekaragaman hayati, seperti kolam gizi, penghijauan, sumur resapan, lubang biopori, solar cell hingga ecobrick sebagai pencegah perubahan iklim.
Baca juga: Pemkot Jaksel bentuk Kelompok Peduli Gizi untuk atasi stunting
Baca juga: Bank DKI beri bantuan gizi untuk tangani tengkes di Jakpus
Baca juga: Legislator dukung pangan subsidi demi stabilkan harga hingga gizi