"Itu bentuk kelalaian untuk menjaga dan mengawasi RTH Tubagus Angke, Jakarta Barat sehingga disalahgunakan peruntukannya oleh oknum pada malam hari," kata Simon kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu adanya tindakan keberlanjutan dengan memberikan pembinaan.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlu adanya tindakan keberlanjutan dengan memberikan pembinaan.
"Butuh kolaborasi lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk bereskan masalah ini," ujarnya.
Selain itu, dia juga mendorong agar Satpol PP DKI melakukan patroli secara rutin terutama pada malam hari.
Baca juga: Soal kondom di RTH, Komisi D DPRD minta DKI pasang kamera pengawas
Baca juga: Soal kondom di RTH, Komisi D DPRD minta DKI pasang kamera pengawas
Dengan tujuan untuk memastikan kawasan RTH Tubagus Angke tidak diakses masyarakat atau steril setelah Magrib.
Lebih lanjut, dia juga menyarankan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk melakukan pembersihan dan pemangkasan pohon secara rutin.
Selain itu, kepada Bina Marga untuk menambah lampu penerangan jalan.
Selain itu, kepada Bina Marga untuk menambah lampu penerangan jalan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) telah menginstruksikan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) setempat untuk menjadikan RTH di Jalan Tugabus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan sebagai taman pasif.
Bahkan, Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman pernah mengerahkan 200 personel yang merupakan personel gabungan untuk melakukan bersih-bersih di RTH tersebut menyusul temuan kondom sebelumnya.
Baca juga: Kondom berserakan, RTH Jalan Tubagus Angke jadi taman pasif
"Hari ini yang kita turunkan sekitar 200 personel gabungan. Lalu kemudian ini yang pertama pemangkasan pohon, saya minta dua kilometer Jalan Tubagus Angke dilakukan pemangkasan pohon. Yang kedua diperbaiki lampu-lampu yang mati," kata Agus.Baca juga: Kondom berserakan, RTH Jalan Tubagus Angke jadi taman pasif