BNPB targetkan dalam 3 hari semua korban Gunung Ruang dievakuasi
2 Mei 2024 13:48 WIB
Seorang warga mengendong anaknya berada di atas geladak KRI Kakap-811 saat dievakuasi di Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu (1/5/2024). ANTARA FOTO/Andri Saputra/nz/aa.
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan semua korban terdampak erupsi Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), berhasil dievakuasi ke tempat yang aman dalam tiga hari ke depan.
“Proses evakuasi itu akan dilakukan dalam tiga hari ke depan dengan memanfaatkan semua alutsista kapal penyeberangan laut yang ada karena kondisi itulah cara satu-satunya yang bisa dimaksimalkan,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi lintas sektoral bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut yang dipantau dari Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan total ada 12 ribu orang warga terdampak erupsi Gunung Ruang akan dievakuasi ke tempat yang lebih aman di luar pulau. Para warga itu merupakan penduduk Pulau Tagulandang, Kepulauan Sitaro, yang berjarak kurang dari 10 kilometer dari puncak gunung api itu.
Baca juga: BNPB sebut 12 ribu warga harus dievakuasi akibat erupsi Gunung Ruang
Adapun berdasarkan data rekapitulasi tim BNPB diketahui dari jumlah total tersebut tercatat hingga Rabu (1/5) petang sudah ada 3.364 warga yang sudah berhasil evakuasi.
Jadi setidaknya masih ada 5.719 orang yang tertinggal di Pulau Tagulandang yang harus segera dievakuasi menuju posko pengungsian yang antara lain berlokasi di Pulau Siau, Manado, dan Minahasa Utara.
Suharyanto menegaskan saat ini sudah dilakukan penambahan jumlah armada kapal menjadi setidaknya menjadi 11 unit untuk mengangkut sisa korban yang tertinggal tersebut.
Baca juga: KRI Kakap dikerahkan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang
Belasan kapal laut yang disiapkan untuk mengangkut para korban itu masing-masing milik Basarnas, Bea Cukai, TNI AL, hingga kapal feri swasta.
Adapun rute penyeberangan ke tempat pengungsian yakni Tagulandang – Manado, Tagulandang – Bitung, Tagulandang – Pahe Siau, Tagulandang- Munte dengan okupansi penumpang 600 - 100 orang sekali angkut.
"Semua ini adalah upaya biar bagaimanapun warga harus digeser keluar demi keselamatan, karena kondisi Gunung Ruang yang belum benar stabil pasca-erupsi fase kedua beberapa hari lalu," ujarnya.
Baca juga: 123 pengungsi erupsi Gunung Ruang tiba dengan KRI Kakap di Bitung
Baca juga: Warga Tagulandang dievakuasi KMP Lokongbanua menuju Siau pagi ini
“Proses evakuasi itu akan dilakukan dalam tiga hari ke depan dengan memanfaatkan semua alutsista kapal penyeberangan laut yang ada karena kondisi itulah cara satu-satunya yang bisa dimaksimalkan,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam rapat koordinasi lintas sektoral bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut yang dipantau dari Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan total ada 12 ribu orang warga terdampak erupsi Gunung Ruang akan dievakuasi ke tempat yang lebih aman di luar pulau. Para warga itu merupakan penduduk Pulau Tagulandang, Kepulauan Sitaro, yang berjarak kurang dari 10 kilometer dari puncak gunung api itu.
Baca juga: BNPB sebut 12 ribu warga harus dievakuasi akibat erupsi Gunung Ruang
Adapun berdasarkan data rekapitulasi tim BNPB diketahui dari jumlah total tersebut tercatat hingga Rabu (1/5) petang sudah ada 3.364 warga yang sudah berhasil evakuasi.
Jadi setidaknya masih ada 5.719 orang yang tertinggal di Pulau Tagulandang yang harus segera dievakuasi menuju posko pengungsian yang antara lain berlokasi di Pulau Siau, Manado, dan Minahasa Utara.
Suharyanto menegaskan saat ini sudah dilakukan penambahan jumlah armada kapal menjadi setidaknya menjadi 11 unit untuk mengangkut sisa korban yang tertinggal tersebut.
Baca juga: KRI Kakap dikerahkan evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang
Belasan kapal laut yang disiapkan untuk mengangkut para korban itu masing-masing milik Basarnas, Bea Cukai, TNI AL, hingga kapal feri swasta.
Adapun rute penyeberangan ke tempat pengungsian yakni Tagulandang – Manado, Tagulandang – Bitung, Tagulandang – Pahe Siau, Tagulandang- Munte dengan okupansi penumpang 600 - 100 orang sekali angkut.
"Semua ini adalah upaya biar bagaimanapun warga harus digeser keluar demi keselamatan, karena kondisi Gunung Ruang yang belum benar stabil pasca-erupsi fase kedua beberapa hari lalu," ujarnya.
Baca juga: 123 pengungsi erupsi Gunung Ruang tiba dengan KRI Kakap di Bitung
Baca juga: Warga Tagulandang dievakuasi KMP Lokongbanua menuju Siau pagi ini
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: