Kemenkes-Alodokter kerja sama guna dukung transformasi kesehatan
1 Mei 2024 23:00 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha (kiri), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah), dan President Director PT Alodokter Teknologi Solusi Suci Arumsari (kanan) dalam penandatanganan kerja sama terkait pendayagunaan platform digital kesehatan secara optimal untuk mendukung transformasi Kesehatan di Jakarta, Selasa (30/4/2024). ANTARA/HO-Kementerian Kesehatan RI.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menandatangani kerja sama dengan Alodokter terkait pendayagunaan platform digital kesehatan secara optimal untuk mendukung transformasi Kesehatan.
Dalam pernyataan Kemenkes yang diterima di Jakarta Rabu disebutkan, penandatanganan nota kesepahaman itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dengan Alomedika pada 14 Januari 2024 lalu.
Budi menjelaskan bahwa dari pertemuan tersebut, dia memberikan instruksi kerja sama yang meliputi beberapa hal seperti Program Kemenkes, survei daring, dan survei kepuasan pelayanan, pemberian Satuan Kredit Profesi (SKP) bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang terlibat pada kegiatan Kemenkes dan terkait Aplikasi Satu Sehat.
Dia menambahkan, berbagai peluang inilah yang kemudian dirumuskan oleh Kemenkes dan Alodokter dalam nota kesepahaman ini.
Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut, katanya, antara lain peningkatan kapasitas sumber daya manusia; pengembangan komunikasi, informasi, dan edukasi; survei pembangunan kesehatan; serta dukungan program melalui layanan telemedisin.
Disamping empat ruang lingkup tersebut, Menkes menyebut setidaknya ada tiga peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh platform teknologi kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Pertama, menyediakan pendidikan tenaga kesehatan yang lebih mudah dan murah.
Kedua, akses layanan kesehatan harus masif sampai di tingkat bawah seperti Puskesmas.
Dia menyampaikan, saat ini Puskemsas telah dilengkapi dengan alat kesehatan yang canggih dan modern seperti USG serta EKG.
Dia menilai, dengan platform teknologi yang baik, Alodokter bisa terkoneksi dengan alat-alat tersebut, datanya bisa digunakan oleh dokter umum maupun spesialis untuk membantu analisis.
"Hasil dari pemeriksaan USG dan EKG itu bisa dikirim Alodokter ke dokter jantung, ada penyakit jantungnya tidak. Selain dokter ada juga layanan AI-nya. Itu dengan data bisa masuk ya. Akibatnya masyarakat kita di seluruh kecamatan yang punya Puskesmas mendapatkan layanan kesehatan yang relatif terstandar," kata Budi.
Peluang selanjutnya dari kerja sama ini, kata Budi, layanan kesehatan dapat diperluas tak hanya di level Puskemsas, Pustu ataupun Posyandu, tetapi setiap rumah harus memiliki layanan kesehatan yang diberikan oleh ibu rumah tangga.
“Jadi seluruh ibu rumah tangga kita didik supaya bisa menjadi dokter rumah tangga. Tugas dokter itu memeriksa dan mengobati. Kalau ada anggota keluarganya yang sakit demam bisa dicek secara mandiri pakai termometer. Kalau sakit panas dikasih obat paracetamol,” katanya.
Budi menjelaskan bahwa kerja sama strategis ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses, berbiaya murah dan terstandar bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan President Director PT Alodokter Teknologi Solusi Suci Arumsari, dan disaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Dalam pernyataan Kemenkes yang diterima di Jakarta Rabu disebutkan, penandatanganan nota kesepahaman itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dengan Alomedika pada 14 Januari 2024 lalu.
Budi menjelaskan bahwa dari pertemuan tersebut, dia memberikan instruksi kerja sama yang meliputi beberapa hal seperti Program Kemenkes, survei daring, dan survei kepuasan pelayanan, pemberian Satuan Kredit Profesi (SKP) bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang terlibat pada kegiatan Kemenkes dan terkait Aplikasi Satu Sehat.
Dia menambahkan, berbagai peluang inilah yang kemudian dirumuskan oleh Kemenkes dan Alodokter dalam nota kesepahaman ini.
Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut, katanya, antara lain peningkatan kapasitas sumber daya manusia; pengembangan komunikasi, informasi, dan edukasi; survei pembangunan kesehatan; serta dukungan program melalui layanan telemedisin.
Disamping empat ruang lingkup tersebut, Menkes menyebut setidaknya ada tiga peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh platform teknologi kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Pertama, menyediakan pendidikan tenaga kesehatan yang lebih mudah dan murah.
Kedua, akses layanan kesehatan harus masif sampai di tingkat bawah seperti Puskesmas.
Dia menyampaikan, saat ini Puskemsas telah dilengkapi dengan alat kesehatan yang canggih dan modern seperti USG serta EKG.
Dia menilai, dengan platform teknologi yang baik, Alodokter bisa terkoneksi dengan alat-alat tersebut, datanya bisa digunakan oleh dokter umum maupun spesialis untuk membantu analisis.
"Hasil dari pemeriksaan USG dan EKG itu bisa dikirim Alodokter ke dokter jantung, ada penyakit jantungnya tidak. Selain dokter ada juga layanan AI-nya. Itu dengan data bisa masuk ya. Akibatnya masyarakat kita di seluruh kecamatan yang punya Puskesmas mendapatkan layanan kesehatan yang relatif terstandar," kata Budi.
Peluang selanjutnya dari kerja sama ini, kata Budi, layanan kesehatan dapat diperluas tak hanya di level Puskemsas, Pustu ataupun Posyandu, tetapi setiap rumah harus memiliki layanan kesehatan yang diberikan oleh ibu rumah tangga.
“Jadi seluruh ibu rumah tangga kita didik supaya bisa menjadi dokter rumah tangga. Tugas dokter itu memeriksa dan mengobati. Kalau ada anggota keluarganya yang sakit demam bisa dicek secara mandiri pakai termometer. Kalau sakit panas dikasih obat paracetamol,” katanya.
Budi menjelaskan bahwa kerja sama strategis ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses, berbiaya murah dan terstandar bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan President Director PT Alodokter Teknologi Solusi Suci Arumsari, dan disaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024
Tags: