Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan kinerja baik untuk periode Triwulan I / 2024, seperti peningkatan Pendapatan Usaha sebesar 38% secara Year-onYear (YoY) menjadi Rp505,68 miliar dan Laba Kotor sebesar 96% YoY menjadi Rp114,15 miliar.




“Pencapaian pada awal tahun ini merupakan hasil dari komitmen WSBP dalam mengimplementasikan strategi bisnis dan pemasaran yang baik,” ujar Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary WSBP.




WSBP membukukan peningkatan Pendapatan Usaha yang signifikan ditopang oleh pendapatan pada tiap lini bisnis WSBP, yaitu segmen Precast menyumbang pendapatan tertinggi sebesar Rp233,44 miliar, dilanjutkan dari segmen Readymix sebesar Rp182,39 miliar, dan segmen Jasa Konstruksi sebesar Rp89,85 miliar.




“Kapabilitas WSBP dalam memproduksi produk Precast menjadi penopang peningkatan Pendapatan Usaha pada triwulan ini. Kualitas dan kekokohan dari produk WSBP menjadi kunci kepercayaan pelanggan untuk membangun infrastruktur di Indonesia,” ujar Fandy.




Selain itu, Per Triwulan I WSBP mencatatkan margin laba kotor sebesar 22,5%. Peningkatan penjualan produk beton precast menjadi katalis utama peningkatan ini. “WSBP berkomitmen meningkatkan profitabilitas operasional dengan dukungan optimalisasi proses produksi,” lanjut Fandy.




Hingga Maret 2024, WSBP tengah mengerjakan beberapa proyek yang didominasi oleh proyek eksternal sebesar 68%, antara lain Proyek Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 3, Proyek Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III, Proyek Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Proyek Nusantara International Convention and Exhibition @District 18 PIK 2, dan Proyek Pembangunan Jalan Toll IKN Seksi 3A-2 : Segmen Karangjoang - KKT Kariangau.




Komitmen WSBP dalam melakukan efisiensi terbukti berhasil dijalankan dengan adanya penurunan Beban Kantor sebesar 64% yang didukung oleh tercapainya program digitalisasi di lingkungan WSBP. “Penerapan virtual monitoring dan green office mendukung kelestarian lingkungan dan meminimalkan pengeluaran biaya,” ujarnya.




Sebagai informasi, dalam Laporan Keuangan ini juga tercantum penurunan Beban Non Contributing Plant sebesar 71% atau Rp(23,26) miliar yang disebabkan oleh peningkatan produksi, optimalisasi biaya atas kegiatan produksi yang dilakukan, serta pengurangan biaya yang tidak memberikan kontribusi dalam kelangsungan usaha Perusahaan.




Fandy juga menambahkan bahwa peningkatan-peningkatan yang termuat pada Laporan Keuangan TW I/2024 ini juga didukung dengan implementasi program transformasi WSBP seperti optimalisasi utilitas dan digitalisasi, serta kemampuan WSBP dalam menjangkau pasar eksternal yang lebih luas.




Saat ini WSBP menerapkan Internal Control Over Financial Reporting (ICOFR), yaitu suatu proses yang dirancang dan dilaksanakan oleh manajemen perusahaan dalam rangka mencapai keandalan laporan keuangan, efisiensi, dan efektivitas operasi, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku berfungsi untuk Penyempurnaan Tata Kelola Perusahan serta penguatan Laporan Keuangan. Dengan adanya ICOFR, WSBP bisa menjamin Kehandalan Laporan Keuangan yang disusun dan melindungi kepentingan Stakeholders dapat dilindungi.




Ke depan, WSBP akan terus mengimplementasikan program transformasi bisnis untuk meningkatkan kinerja hingga akhir 2024 dengan menerapkan Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko yang baik.