Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin mengatakan Nelson Mandela adalah tokoh pemersatu bagi bangsanya di tengah ancaman akan ketiadaan masa depan Afrika Selatan.

"Mandela menjadi tokoh bangsanya dan tokoh dunia karena perjuangannya melawan penindasan rezim apartheid di Afrika Selatan," kata Nurul Arifin melalui layanan pesan singkat (sms), di Jakarta, Jumat.

Menurut Nurul, mantan Presiden Afrika Selatan ini susungguhnya manusia biasa, tapi menjadi istimewa karena ia berhasil meruntuhkan rezim apartheid yang menindas warga kulit hitam di negaranya.

Neslon Mandela, kata dia, berhasil menghentikan kebencian dengan mengambil pelajaran terbaik dari penindasan yang dilembagakan oleh rezim apartheid yang membedakan warna kulit.

Nurul menilai, Mandela adalah tokoh yang berjuang untuk masa depan bangsanya dengan keyakinan untuk membebaskan perbedaan warna kulit dan penindasan untuk dan atas nama apa pun.

"Keluhuran Mandela, dia tidak dendam dan justru mengajak bangsanya untuk memberi maaf dan mendorong kebenaran agar tidak ada lagi penindasan," katanya.

Nurul Arifin mengatakan hal itu menanggapi mafatnya mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, di Johanesburg, Arfika Selatan, pada Kamis (5/12) waktu setempat atau Jumat (6/12) waktu Indonesia.

Nelson Mandela meninggal dunia pada usia 95 tahun setelah cukup mengidap komplikasi penyakut paru, prostat, dan perut.(*)