Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan Pemerintah akan mengupayakan laju inflasi pada periode 2016--2018 berada di bawah angka lima persen dengan cara mengendalikan "administered price" dan "volatile food".

"Pada tahun 2016--2018, intinya inflasi menurun, untuk itu faktor administered price harus diminimalkan ditambah volatile food. Kalau itu dikendalikan, otomatis inflasi akan berada di bawah lima persen," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut Bambang, salah satu cara menekan inflasi dalam beberapa tahun mendatang adalah dengan membiasakan kenaikan harga BBM bersubsidi mengikuti mekanisme pasar dan terus melakukan upaya pembatasan premium maupun solar.

"Kita harus mulai membiasakan kenaikan harga BBM itu mengikuti mekanisme dinamika pasar, subsidi tetap ada tetapi opsinya seperti subsidi tetap, kemudian pembatasan harus tetap dijalankan, itu bisa mengurangi inflasi," katanya.

Selain itu, lanjut Bambang, upaya lain yang dapat dilakukan adalah melalui penyediaan produksi dalam negeri untuk menjaga harga kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat, seperti beras maupun daging sapi, agar "volatile food" tetap stabil.

"Volatile food sebenarnya bukan penyumbang besar. Namun, harus dijaga. Kalau produksi dalam negeri tidak cukup, harus diiimpor, kalau tidak mau impor, harus dibuktikan produksi dalam negerinya memadai dengan segala cara," katanya.

Dengan demikian, dia mengharapkan mulai 2015 pencapaian angka inflasi berada pada kisaran empat persen plus minus satu persen, dan makin menurun hingga puncaknya pada tahun 2018 mencapai kisaran tiga persen plus minus satu persen.

Sejak Januari 2010 hingga Juni 2013, laju inflasi berada pada kisaran lima persen plus minus satu persen secara tahunan (year on year). Namun, sejak kenaikan harga BBM, laju inflasi Juli hingga November 2013 berada pada kisaran 8,4 persen (yoy).

Laju inflasi pada akhir tahun 2013 diperkirakan di bawah angka 8,5 persen (yoy) atau lebih tinggi dari asumsi dalam APBN-Perubahan sebesar 7,2 persen (yoy), sedangkan dalam APBN 2014, target inflasi yang ditetapkan adalah 4,5 persen plus minus satu persen atau 5,5 persen (yoy).(*)