Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan tenaga kesehatan di lokasi pengungsian warga korban pergerakan tanah di Kecamatan Bojongpicung untuk memudahkan warga ketika membutuhkan pelayanan kesehatan termasuk mendirikan posko kesehatan.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan pihaknya sudah memerintahkan kepala dinas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan di lokasi bencana alam karena belum ada kepastian terkait status Tanggap Darurat Bencana (TDB) yang akan diterapkan.

"Untuk meringankan beban 61 kepala keluarga terdiri atas 191 jiwa yang mengungsi, pemerintah daerah memberikan berbagai pelayanan guna meringankan beban mereka, mulai dari bantuan logistik, layanan kesehatan dan dapur umum," katanya.

Dia menjelaskan terkait masih layak atau tidak wilayah yang terjadi pergerakan tanah di tiga kampung di Kecamatan Bojongpicung untuk ditempati atau direlokasi, pihaknya masih menunggu penilaian dari Badan Geologi dan BMKG Bandung.

Baca juga: Pemkab Cianjur bangun dapur umum di pengungsian tanah bergerak

Namun pihaknya sudah meminta pihak kecamatan dan desa untuk menyiapkan lahan untuk relokasi bagi 77 kepala keluarga yang terancam pergerakan tanah, terlebih sampai saat ini pergerakan tanah masih terjadi dan meluas.

"Kita tunggu hasil dari tim ahli, kalau sampai direlokasi minimal sudah ada lahannya karena saya sudah meminta aparat kecamatan dan desa mencarikan," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya, mengatakan untuk meringankan beban warga yang mengungsi, saat ini sudah berdiri dapur umum dan menyusul posko kesehatan dan posko bersama di lokasi pergerakan tanah serta puluhan relawan gabungan disiagakan.

"Kami sudah menyiapkan sekitar 50 orang petugas dan relawan untuk memberikan pelayanan bagi warga yang mengungsi, serta melakukan pengawasan dan melaporkan setiap hari perkembangan di lokasi pergerakan tanah," katanya.

Seperti diberitakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, terpaksa mengungsikan 77 kepala keluarga di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, dampak pergerakan tanah yang terus meluas, 3 rumah ambruk dan puluhan lainnya rusak.

Pergerakan tanah melanda tiga kampung di Desa Jatisari, Jumat (26/4) membuat warga diungsikan ke sejumlah lokasi yang dinilai aman dari pergerakan tanah.

Berdasarkan data 65 bangunan rumah yang rusak dan terancam, 36 bangunan di antaranya rusak sedang dan ringan, sedangkan 27 rumah terancam, sedangkan 234 jiwa mengungsi ke sejumlah lokasi aman.

Baca juga: BPBD: 77 KK di Cianjur diungsikan karena pergerakan tanah
Baca juga: Warga korban pergerakan tanah di Lebak waspada cuaca ekstrem