Menkeu: RI bisa tumbuh 5 persen dengan jaga kesejahteraan masyarakat
30 April 2024 19:46 WIB
Arsip - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan komitmen Indonesia meningkatkan kepatuhan, transparansi, dan efektivitas dalam memerangi kejahatan keuangan saat Financial Action Task Force (FATF) Ministerial Meeting. (ANTARA/HO-Kementerian Keuangan)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dengan menjaga kesejahteraan masyarakat.
Hal itu ia sampaikan saat wawancara dengan CNN Business Arabic di Riyadh, Arab Saudi.
“Kualitas dan kesejahteraan manusianya merupakan salah satu aspek utama yang harus dijaga,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya di akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Selasa.
Dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, negara berfokus pada tiga kunci utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan.
Indonesia juga terus mengembangkan pembangunan infrastruktur yang juga menjadi komponen penting sebagai penunjang utama mobilitas dan produktivitas.
Di samping itu, Menkeu juga menerima pertanyaan mengenai seberapa besar peranan keuangan syariah di Indonesia. “Hal ini cukup menarik dan relevan dengan keseluruhan tema IsDB Annual Meeting kali ini. Menilik pasar domestik, investasi instrumen syariah seperti sukuk terus berkembang,” ujar Menkeu.
Tidak hanya keuangan syariah, lanjut Sri Mulyani, sektor keuangan lain seperti keuangan hijau juga bertumbuh di Indonesia. Hal ini selaras dengan agenda perubahan iklim yang dimiliki Indonesia dan dunia.
Wawancara ditutup dengan pembahasan mengenai perkembangan terkini kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
“Kabar baik, kerja sama di antara keduanya berkembang cukup pesat, seiring dengan laju perkembangan kedua kawasan yang begitu cepat pula,” tutur Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri pertemuan sekaligus peringatan 50 tahun Islamic Development Bank (IsDB).
Sri Mulyani mengatakan peringatan itu menjadi momen yang baik bagi IsDb untuk melanjutkan agenda reformasi, menjadi Bank Pembangunan yang makin besar, lebih baik, dan makin kuat dalam membantu negara-negara klien mencapai tujuan mereka.
Baca juga: BI maksimalkan green sukuk dukung pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Bank Mandiri perkirakan BI-Rate berpotensi melandai di akhir 2024
Hal itu ia sampaikan saat wawancara dengan CNN Business Arabic di Riyadh, Arab Saudi.
“Kualitas dan kesejahteraan manusianya merupakan salah satu aspek utama yang harus dijaga,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya di akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip di Jakarta, Selasa.
Dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, negara berfokus pada tiga kunci utama, yaitu pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan.
Indonesia juga terus mengembangkan pembangunan infrastruktur yang juga menjadi komponen penting sebagai penunjang utama mobilitas dan produktivitas.
Di samping itu, Menkeu juga menerima pertanyaan mengenai seberapa besar peranan keuangan syariah di Indonesia. “Hal ini cukup menarik dan relevan dengan keseluruhan tema IsDB Annual Meeting kali ini. Menilik pasar domestik, investasi instrumen syariah seperti sukuk terus berkembang,” ujar Menkeu.
Tidak hanya keuangan syariah, lanjut Sri Mulyani, sektor keuangan lain seperti keuangan hijau juga bertumbuh di Indonesia. Hal ini selaras dengan agenda perubahan iklim yang dimiliki Indonesia dan dunia.
Wawancara ditutup dengan pembahasan mengenai perkembangan terkini kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
“Kabar baik, kerja sama di antara keduanya berkembang cukup pesat, seiring dengan laju perkembangan kedua kawasan yang begitu cepat pula,” tutur Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri pertemuan sekaligus peringatan 50 tahun Islamic Development Bank (IsDB).
Sri Mulyani mengatakan peringatan itu menjadi momen yang baik bagi IsDb untuk melanjutkan agenda reformasi, menjadi Bank Pembangunan yang makin besar, lebih baik, dan makin kuat dalam membantu negara-negara klien mencapai tujuan mereka.
Baca juga: BI maksimalkan green sukuk dukung pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Bank Mandiri perkirakan BI-Rate berpotensi melandai di akhir 2024
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: