Palembang (ANTARA) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan bahwa Provinsi Sumatera Selatan on the track penurunan stunting meskipun saat ini angkanya sedikit meningkat.

Pembina Wilayah BKKBN RI Eli Kusnaeli di Palembang, Selasa, menerangkan bahwa semua strategi dan upaya yang dilakukan oleh BKKBN Sumsel dan semua instansi terkait penurunan stunting tersebut on the track asalkan semua itu dilakukan secara konsisten.

Ia meyakini pada tahun 2024 ini angka penurunan stunting di Sumatera Selatan dapat dipastikan memenuhi target secara nasional.

"Penanganan stunting di Sumsel sudah baik, namun semua instansi harus konsisten dengan upaya penurunan stunting yang dilakukan saat ini karena apabila konsisten saya meyakini stunting turun signifikan pada 2024 ini di Sumsel," katanya.

Baca juga: BKKBN harapkan generasi muda harus sehat dan tidak Stunting

Ia menambahkan terdapat beberapa penajaman yang menjadi sasaran yang harus benar dan fokus yakni tidak hanya penanganan terhadap stunting akan tetapi pencegahannya.

Karena kalau sudah anak terkena stunting maka tidak bisa dalam waktu dekat untuk hilang dari catatan, akan tetapi bisa sampai waktu empat tahun untuk hilang dari catatan. Oleh karena itu pencegahan terhadap stunting hari benar benar konsisten.

"Sumsel khususnya seluruh Indonesia harus konsisten dalam pencegahan stunting yang lebih baik mencegah dari pada menangani," katanya.

Ia juga meyakini dan optimis Provinsi Sumatera Selatan akan meraih bonus demografi generasi emas 2045 apabila konsisten terhadap penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang dalam dua puluh tahun ke depan kemudian generasi itu telah dapat memasuki generasi kerja.

Baca juga: BKKBN Kalbar evaluasi empat kabupaten dengan angka stunting naik

Sementara itu Kepala BKKBN Sumsel Mediheryanto mengatakan bahwa saat ini ada sedikit data dari survei kesehatan Indonesia (SKI) terkait sedikit peningkatan stunting di wilayah Sumsel.

Namun ia meyakini dengan segala upaya yang dilakukan stakeholder Pemprov Sumsel dalam mengentaskan nya dalam 2024 ini turun signifikan dan mampu memenuhi angka target nasional.

Baca juga: BKKBN minta posyandu kejar pengukuran balita untuk turunkan stunting