New York (ANTARA News) - Kurs dolar melemah terhadap euro pada Kamis (Jumat pagi WIB), sehari sebelum pemerintah AS melaporkan penciptaan lapangan kerja dan data pengangguran untuk November, data penting bagi langkah stimulus Federal Reserve.

Euro dibeli 1,3666 dolar pada sekitar 22.00 GMT (Jumat 05.00 WIB), naik dari 1,3591 dolar pada saat yang sama Rabu. Sebelumnya mata uang Eropa mencapai 1,3677 dolar, puncak tertinggi sejak akhir Oktober.

Dolar juga turun terhadap mata uang Jepang, menjadi 101,77 yen dari 102,32 yen, sementara euro pada dasarnya tidak berubah, naik tipis menjadi 139,08 yen dari 139,06 yen.

Pelemahan dalam dolar terjadi setelah data AS yang lebih baik dari perkiraan menambahkan gambaran beragam dari ekonomi AS.

Departemen Perdagangan merevisi naik tajam pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga, ke tingkat tahunan sebesar 3,6 persen dari perkiraan awal 2,8 persen, dipimpin oleh peningkatan besar dalam persediaan investasi.

Klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran, tanda laju PHK, jatuh di bawah 300.000 pada pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja melaporkan.

"Tindakan harga dalam dolar hari ini menunjukkan bahwa investor menunggu rilis (pekerjaan) pada Jumat dan data mendatang tentang pertumbuhan ekonomi kuartal keempat," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.

"Sementara klaim pengangguran turun tajam dan pertumbuhan PDB AS direvisi lebih tinggi, greenback gagal mempertahankan keuntungan awal karena investor segera menafsirkan kenaikan persediaan berarti bahwa pertumbuhan PDB kuartal keempat bisa lebih lemah daripada perkiraan sebagian besar ekonom," katanya.

Analis memperkirakan rata-rata pertumbuhan pekerjaan AS melambat pada bulan lalu menjadi 188.000 dari 204.000 pada Oktober, dan tingkat pengangguran akan merosot 10 poin menjadi 7,2 persen.

Dolar jatuh menjadi 0,8966 franc Swiss dari 0,9024 franc pada akhir Rabu. Tetapi dolar menguat terhadap pound Inggris, yang jatuh menjadi 1,6333 dolar dari 1,6381 dolar, demikian AFP. (Uu.A026/S004)