Cirebon (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menyebutkan sejumlah perajin rotan asal daerah itu sudah menjajaki pengembangan pasar ekspor di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, Afrika Utara hingga Timur Tengah.

“Selain Timur Tengah, teman-teman (perajin) sudah menjajaki ke Afrika Utara serta negara di kawasan Asia Tenggara,” kata Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih di Cirebon, Selasa.

Ia mengatakan beberapa produk rotan seperti mebel atau furnitur dan barang kerajinan lainnya, sebenarnya berhasil dipasarkan ke wilayah itu tetapi jumlahnya belum begitu banyak.

Oleh karenanya, Disperindag Jabar saat ini terus menjalin komunikasi dengan pihak terkait agar kuantitas ekspor produk rotan ke negara-negara di kawasan tersebut bisa bertambah.

Ia memastikan pembicaraan perihal ekspor ini, menyasar juga ke Australia yang dianggap menjadi salah satu negara potensial untuk pemasaran produk rotan.

Baca juga: Disperindag Jabar gelar pameran guna promosikan produk rotan Cirebon

Baca juga: Pemprov Jabar bidik ASEAN dan Timur Tengah untuk ekspor mebel rotan


“Termasuk Australia, kami berupaya membuka pangsa pasar baru (untuk ekspor produk rotan),” ujarnya.

Noneng menyampaikan capaian ekspor mebel rotan dan sejenisnya dari Jabar belum maksimal, yakni nilainya masih pada kisaran 17 juta dolar AS dari Januari sampai Februari 2024.

Menurut dia, hal itu terjadi karena aktivitas ekspor produk tersebut cukup terpengaruh oleh kondisi serta konflik global di Eropa.

Apalagi beberapa negara di benua itu menjadi tujuan utama pengiriman mebel rotan asal Jabar.

Adanya fenomena itu, kata dia, kemudian mendorong Disperindag Jabar untuk terus mencari peluang dan memfasilitasi para perajin rotan agar menemukan negara potensial sebagai tujuan ekspor.

“Adapun teman-teman yang berhasil ke Eropa, 'cost'-nya masih tinggi. Sekarang belum berjalan baik, tetapi ada beberapa negara yang sudah cukup bagus,” tuturnya.

Noneng menambahkan saat ini pihaknya fokus mengembangkan produk rotan khususnya di Cirebon, dengan menggencarkan promosi di berbagai platform.

“Kita juga sudah memiliki fasilitas berupa Kantor Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan di Cirebon,” ucap dia.

Baca juga: Bey ingatkan kualitas terkait ekspor mangga gedong gincu ke Jepang

Baca juga: Jabar lepas ekspor kelapa parut dari pelaku usaha milenial ke Meksiko