Hari menyebutkan, skrining tersebut dilakukan bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta. Skrining ini berkaitan dengan status dan data pendatang baru serta mengecek keahlian ataupun kesiapan untuk tinggal di Jakarta.
"Itu baru konsep lagi nanti ada namanya FGD (Focus Group Discussion) bulan depan dengan Dukcapil DKI untuk meng-'create' seperti apa bentuknya," ujar Hari.
Baca juga: DKI diminta seleksi ketat pendatang baru di Jakarta
Baca juga: Warga diminta maksimalkan potensi daerah daripada merantau
Menurut Hari, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya tidak melarang bagi pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Jakarta. Namun masyarakat harus mempunyai kompetensi atau keahlian yang memudahkan untuk mencari kerja dan melanjutkan hidup yang lebih baik.Baca juga: DKI diminta seleksi ketat pendatang baru di Jakarta
Baca juga: Warga diminta maksimalkan potensi daerah daripada merantau
"Jangan sampai masuk Jakarta, lalu luntang-lantung tidak punya keahlian, akhirnya menjadi pengangguran," kata Hari.
Hari menegaskan, tujuan skrining bagi para pendatang baru ini juga tidak lepas dari Jakarta yang ingin menjadi kota global beberapa tahun ke depan.
"Terus kira-kira kapan Jakarta mau mengentaskan kemiskinan, mengurangi angka pengangguran, kalau tidak dibatasi dengan kompetensi tadi itu," kata Hari.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengumumkan, sedikitnya 1.038 orang dari berbagai daerah sebagai pendatang baru, tiba di Ibu Kota usai arus balik Lebaran tahun ini.
Baca juga: DKI mendata pendatang baru hingga pertengahan Mei 2024