Jakarta (Antara) - PT Pertamina (Persero) akan memperluas titik-titik pemasangan alat sistem monitoring dan pengendalian BBM bersubsidi Radio Frequency Identification (RFID) di wilayah Jakarta.

"Untuk mempercepat pemasangan RFID di Jakarta, titik pelayanan pemasangan diperluas ke area-area publik, seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan kompleks perumahan," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, usai menghadiri acara Festival Sobat Bumi Pertamina "Cintai Bumi, Sayangi Bumi," di Jakarta, Rabu.

Menurut Hanung, hingga kini pemasangan RFID sudah dapat dilakukan di seluruh SPBU di wilayah Jakarta yang mencapai 263 unit SPBU.

"Penambahan titik pemasangan diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk memasang RFID, sehingga tidak terjadi antrian panjang," ujarnya.

Ia mengklaim, saat ini progres pelayanan pemasangan RFID cukup bagus yang mencapai 70.000 unit mobil per hari.

"Sistemnya sudah 90 persen stabil, sehingga pada akhir Desember 2013 implementasinya diharapkan bisa mencakup seluruh Jakarta," katanya.

Pemasangan RFID merupakan bagian program sistem monitoring dan pengendalian (SMP) BBM yang dilaksanakan Pertamina. Program ini mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No 1 Tahun 2013 dan Peraturan BPH Migas Nomor 6 Tahun 2013.

SMP BBM dilakukan dengan membangun dua sistem teknologi informasi (TI) yakni di SPBU dan kendaraan.

Di SPBU terdapat alat pembaca di ujung selang (nozzle) penyaluran BBM dan penyimpan data (server). Sedangkan RFID yang berbentuk cincin dipasang di mulut tangki BBM kendaraan.

PT INTI (Persero) sebagai perusahaan yang ditunjuk untuk memasang RFID tersebut menargetkan 4,9 juta kendaraan roda empat atau lebih akan terpasang RFID hingga akhir Desember 2013.

Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah kendaraan yang ada di Jakarta atau berplat B mencapai 15 juta unit.

Jumlah itu terdiri atas sepeda motor 10,5 juta dan roda empat atau lebih 4,5 juta unit.