Jakarta (ANTARA) - Pengamat hubungan internasional Universitas Padjadjaran Arfin Sudirman menilai perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) di Singapura perlu menjadi perhatian maupun agenda penting bagi pemerintahan baru Indonesia dan Singapura mendatang.

Hal itu dia sampaikan untuk menanggapi pertemuan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dengan pengganti Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.

“Perlindungan PMI di Singapura yang perlu perhatian yang sama dengan negara-negara lain, serta perjanjian ekstradisi buronan,” kata Arfin saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin.

Selain itu, ia berpendapat bahwa hubungan Indonesia dan Singapura pada masa pemerintahan baru kedua negara tersebut tetap dapat menjalin kerja sama dengan baik. Ia mengatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena Indonesia tidak memiliki beban masa lalu dengan Singapura.

Ia juga berpendapat bahwa Indonesia di masa pemerintahan baru juga dapat mempromosikan nilai-nilai demokrasi dalam level tertentu ke Singapura.

“Ada perbedaan yang sangat mencolok antara Indonesia dengan Singapura, di mana meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi Singapura tinggi, namun secara politik, Singapura tidak dapat dikatakan sebagai negara dengan tingkat demokrasi yang baik seperti Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memperkenalkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih Indonesia dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong serta penerusnya, Wakil PM Lawrence Wong.

Pertemuan antara Presiden Jokowi, Menhan Prabowo, PM Lee, dan Wakil PM Wong berlangsung dalam format retreat di veranda belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin.

Dalam sambutannya saat pertemuan bilateral kedua negara, seperti disampaikan Biro Pers Sekretariat Presiden RI, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan Singapura akan memiliki pemimpin baru pada tahun ini.

“Tahun ini Indonesia dan Singapura akan memiliki pemimpin baru. Saya yakin di bawah kepimpinan yang baru kerja sama yang saling menguntungkan akan terus kita perkuat,” ujar Presiden Jokowi.

PM Lee Hsien Loong akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 15 Mei mendatang, dan wakilnya Lawrence Wong akan mengambil alih jabatan tersebut.

Sementara itu, Presiden Jokowi juga akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024, kemudian digantikan oleh Prabowo Subianto sebagai presiden periode 2024-2029.

Lee pun meyakini bahwa hubungan erat kedua negara akan terus berlanjut hingga pemerintahan berikutnya.

“Saya senang saya dan Presiden Jokowi ‘mewariskan’ hubungan bilateral yang baik kepada para penerus kami, dan saya yakin Pak Prabowo dan Wakil Perdana Menteri Lawrence akan terus membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi,” tuturnya.