Mendagri minta pemda beri atensi terhadap perkembangan harga komoditas
29 April 2024 16:43 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (29/4/2024). ANTARA/HO-Puspen Kemendagri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) memberikan atensi terhadap perkembangan harga sejumlah komoditas seperti daging ayam, bawang merah, telur, dan jagung.
Hal ini lantaran komoditas tersebut memiliki dampak secara langsung terhadap laju inflasi.
“Perhatian kita saat ini karena trennya meningkat tajam itu adalah bawang merah, itu 314 kabupaten/kota dari 512 kabupaten/kota,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin, pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah
Dia menyebutkan salah satu faktor penyebab kenaikan inflasi, yaitu turunnya produksi bahan pangan di beberapa wilayah di Indonesia. Khusus untuk harga jagung, dirinya menilai diperlukan mekanisme khusus sehingga penyerapan panen jagung dalam negeri lebih optimal.
"Perlu adanya mekanisme untuk mengatur penyerapan jagung yang sedang panen dan membantu pengeringannya agar tetap dapat diterima oleh para peternak,” jelasnya.
Selain mencermati kenaikan harga pangan, Tito juga menilai angka inflasi saat ini masih cukup terkendali yakni di angka 3,05 persen. Namun demikian, dirinya tetap mengingatkan Pemda agar mewaspadai berbagai macam faktor yang dapat memicu kenaikan inflasi.
"Meskipun kita masih bisa mengendalikan inflasi, kita harus tetap waspada. Target inflasi kita untuk tahun ini adalah di angka 2,5 persen plus minus 1 persen. Jangan sampai kita terlena dengan angka 3,05 persen," pungkas Tito.
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro dan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Tomsi Tohir.
Kemudian hadir pula sejumlah narasumber, yakni Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy, dan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Rachmat.
Selain itu, sejumlah narasumber dari kementerian dan lembaga lainnya ikut bergabung secara daring. Adapun para kepala daerah maupun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga ikut hadir secara daring.
Hal ini lantaran komoditas tersebut memiliki dampak secara langsung terhadap laju inflasi.
“Perhatian kita saat ini karena trennya meningkat tajam itu adalah bawang merah, itu 314 kabupaten/kota dari 512 kabupaten/kota,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin, pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah
Dia menyebutkan salah satu faktor penyebab kenaikan inflasi, yaitu turunnya produksi bahan pangan di beberapa wilayah di Indonesia. Khusus untuk harga jagung, dirinya menilai diperlukan mekanisme khusus sehingga penyerapan panen jagung dalam negeri lebih optimal.
"Perlu adanya mekanisme untuk mengatur penyerapan jagung yang sedang panen dan membantu pengeringannya agar tetap dapat diterima oleh para peternak,” jelasnya.
Selain mencermati kenaikan harga pangan, Tito juga menilai angka inflasi saat ini masih cukup terkendali yakni di angka 3,05 persen. Namun demikian, dirinya tetap mengingatkan Pemda agar mewaspadai berbagai macam faktor yang dapat memicu kenaikan inflasi.
"Meskipun kita masih bisa mengendalikan inflasi, kita harus tetap waspada. Target inflasi kita untuk tahun ini adalah di angka 2,5 persen plus minus 1 persen. Jangan sampai kita terlena dengan angka 3,05 persen," pungkas Tito.
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro dan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Tomsi Tohir.
Kemudian hadir pula sejumlah narasumber, yakni Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy, dan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Rachmat.
Selain itu, sejumlah narasumber dari kementerian dan lembaga lainnya ikut bergabung secara daring. Adapun para kepala daerah maupun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga ikut hadir secara daring.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
Tags: