Washington (ANTARA News) - Para pejabat puncak Amerika Serikat mengungkapkan keperihatinannya atas laporan bahwa raksasa telekomunikasi China, Huawei, tengah membangun jejaring pita jaringan (broadband) baru di Korea Selatan yang dianggap Washington berisiko dipakai untuk kegiatan mata-mata.




Huawei yang dihalangi membuka proyek di Amerika Serikat dan Australia karena alasan keamanan nasional, dilaporkan telah menunjuk subkontraktor untuk LGU+, anak perusahaan LG Corp dari Korea Selatan, untuk membangun jaringan Evolusi Jangka Panjang (LTE).




Para pejabat penting pertahanan dan intelijen AS serta para anggota parlemen di Capitol Hill memperihatinkan kesepakatan ini karena dianggap akan membuat China bisa mengakses komunikasi sensitif dan bahkan mengancam pasukan AS di Korea Selatan dan di mana pun.




Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Washington perihatin atas proyek potensial itu, karena Huawei sudah dikecualikan dalam pelayanan broadband nirkabel di AS karena alasan keamanan nasional.




Dua senator mengungkapkan keprihatinnya dalam surat kepada Menteri Pertahanan Chuck Hagel, Direktur Intelijen Nasional James Clapper dan Menteri Luar Negeri John Kerry pekan lalu.




"Dalam konteks laporan pers belakangan ini bahwa Huawei terpilih unbtuk membangun dan atau memasuk backbone canggih telekomunikasi LTE Republik Korea, itu menimbulkan masalah-masalah serius dan keperihatinan keamanan," tulis senator Dianne Feinstein dan Robert Menendez dalam suratnya itu seperti dikutip AFP.




Namun selama ini Huawei membantah ada kaitan dengan pemerintah China.