PKB sayangkan penundaan polwan berjilbab
4 Desember 2013 08:17 WIB
Polisi wanita (Polwan) Polresta Banda Aceh mengenakan jilbab saat mengikuti gladi memperingati HUT ke 68 Proklamasi Kemerdekaan RI di lapangan Blangpadang, Banda Aceh, Kamis (15/8). Seluruh polwan yang bertugas di Provinsi Aceh diwajibkan menggunakan jilbab karena daerah itu telah memberlakukan hukum Syariat Islam. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi III DPR RI, Bachrudin Nasori menyayangkan penundaan pemakaian jilbab bagi polisi wanita (Polwan) oleh Kapolri, Jenderal Polisi Sutarman.
Padahal, katanya, Partai PKB sangat mendukung pemakian jilbab bagi Polwan.
"Tentunya, dengan penundaan itu sangat disayangkan. Karena awalnya mantan Kapolri, Jenderal Timur Pradopo sudah menyetujui pemakaian jilbab bagi Polwan," kata Bachrudin Nasori di Jakarta, Rabu.
Namun ia berharap, penundaan pemakaian jilbab itu tidak untuk jangka waktu lama.
"Boleh ditunda tapi tidak terlalu lama, menyesuaikan dengan standar yang hendak diterapkan. Tapi jangan sampai penundaan itu karena tekanan dari pihak-pihak tertentu," kata politisi PKB itu.
Bachrudin menyebutkan, PKB sendiri yang banyak memiliki kader wanita dari NU, Fatayat NU ingin menjadi Polwan.
"Saya sudah usulkan jauh sebelumnya soal Polwan mengenakan jilbab karena banyak kader PKB yang ingin menjadi Polwan. Tapi karena dilarang memakai Jilbab, mereka gak jadi masuk Polwan," ungkap dia.
Padahal, katanya, Partai PKB sangat mendukung pemakian jilbab bagi Polwan.
"Tentunya, dengan penundaan itu sangat disayangkan. Karena awalnya mantan Kapolri, Jenderal Timur Pradopo sudah menyetujui pemakaian jilbab bagi Polwan," kata Bachrudin Nasori di Jakarta, Rabu.
Namun ia berharap, penundaan pemakaian jilbab itu tidak untuk jangka waktu lama.
"Boleh ditunda tapi tidak terlalu lama, menyesuaikan dengan standar yang hendak diterapkan. Tapi jangan sampai penundaan itu karena tekanan dari pihak-pihak tertentu," kata politisi PKB itu.
Bachrudin menyebutkan, PKB sendiri yang banyak memiliki kader wanita dari NU, Fatayat NU ingin menjadi Polwan.
"Saya sudah usulkan jauh sebelumnya soal Polwan mengenakan jilbab karena banyak kader PKB yang ingin menjadi Polwan. Tapi karena dilarang memakai Jilbab, mereka gak jadi masuk Polwan," ungkap dia.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: