BRI-BNI apresiasi kontingen bola basket SEA Games
4 Desember 2013 06:12 WIB
Pelepasan Kontingen Sea Games Sejumlah atlet mengikuti Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen Indonesia untuk SEA Games XXVII Myanmar di Jakarta, Senin (2/12). Sebanyak 621 atlet akan mewakili Indonesia dalam pesta olahraga se-Asia Tenggara pada 11 - 22 Desember mendatang. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) ()
Jakarta (ANTARA News) - Dua Bank BUMN, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Nasional Indonesia (BNI) 46, memberikan apresiasi senilai Rp120 juta kepada kontingen tim nasional bola basket putra dan putri Indonesia untuk SEA Games 2013 di Myanmar.
"Yang jelas dana yang diterima dari dua bank ini akan dipergunakan untuk tambal sulam kekurangan pembiayaaan kontingen bola basket di SEA Games," kata Ketua Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Anggito Abimanyu di Jakarta, Selasa.
Pemberian apresiasi oleh kedua Bank BUMN tersebut secara simbolik diterima oleh kapten masing-masing, yaitu Rachmad Febri Utomo dan Maharani Adhipuspitasari.
Anggito mengaku pihaknya terus melakukan upaya pencarian tambahan dana hingga beberapa saat menjelang keberangkatan kontingen bola basket pada Kamis (5/12).
Pasalnya, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mencoret beberapa kontingen Indonesia untuk SEA Games Myanmar yang dianggap minim peluang mendapatkan medali dengan alasan efektivitas dana, termasuk salah satunya timnas bola basket putri.
Oleh karena itu, meskipun disetujui untuk tetap berangkat ke SEA Games, timnas bola basket putri harus berjibaku membiayai ongkos mereka secara mandiri.
Secara keseluruhan cabang olahraga bola basket memberangkatkan kontingen berjumlah 32 orang yang terdiri dari 14 atlet putra, 14 atlet putri dan masing-masing 4 pelatih beserta manajer tim putra dan putri.
Panggilan kerja
Sementara itu, sebuah bank BUMN lain, Bank Mandiri juga memberikan apresiasi kepada masing tiga atlet bola basket putra dan putri berupa surat prioritas panggilan kerja.
Keenam atlet yang mendapatkan surat prioritas panggilan kerja tersebut adalah Christian Ronaldo "Dodo" Sitepu, Xaverius Prawiro, Bonanza Siregar, Maharani Adhipuspitasari, Atty Juliani Achmad dan Wulan Ayuningrum.
Anggito menegaskan bahwa dirinya bersama jajaran PP Perbasi memang secara aktif melakukan pendekatan ke sejumlah BUMN, khususnya bank, untuk memberikan jatah pekerjaan kepada para atlet timnas bola basket sebagai bentuk apresiasi.
"Kami menyampaikan kepada sejumlah bank agar memberikan kesempatan kepada adik-adik atlet bola basket Indonesia ini, sebab selama membela timnas mereka tentu hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk mencari pekerjaan formal," ujarnya.
Meskipun surat yang didapatkan tidak secara langsung meresmikan para pebasket tersebut sebagai karyawan Bank Mandiri, akan tetapi mereka memiliki tempat prioritas dalam proses rekrutmen.
Sebagai informasi, pada SEA Games 2011 yang berlangsung di Indonesia, bertindak sebagai tuan rumah timnas bola basket putra hanya mampu mengemas medali perunggu lewat kemenangan atas Malaysia.
Timnas putra yang tampil menyapu bersih tiga laga penyisihan grup harus memupus harapan melangkah ke babak final setelah dikalahkan Thailand.
Sementara itu, timnas putri mengalami nasib yang lebih naas dengan gagal memperoleh satu kemenanganpun dari empat pertandingan yang dijalani.
Pada klasemen akhir, timnas putri tergeletak di dasar setelah menelan empat kekalahan secara beruntun dari Myanmar, Thailand, Malaysia dan Filipina. (G006/A020)
"Yang jelas dana yang diterima dari dua bank ini akan dipergunakan untuk tambal sulam kekurangan pembiayaaan kontingen bola basket di SEA Games," kata Ketua Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Anggito Abimanyu di Jakarta, Selasa.
Pemberian apresiasi oleh kedua Bank BUMN tersebut secara simbolik diterima oleh kapten masing-masing, yaitu Rachmad Febri Utomo dan Maharani Adhipuspitasari.
Anggito mengaku pihaknya terus melakukan upaya pencarian tambahan dana hingga beberapa saat menjelang keberangkatan kontingen bola basket pada Kamis (5/12).
Pasalnya, Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mencoret beberapa kontingen Indonesia untuk SEA Games Myanmar yang dianggap minim peluang mendapatkan medali dengan alasan efektivitas dana, termasuk salah satunya timnas bola basket putri.
Oleh karena itu, meskipun disetujui untuk tetap berangkat ke SEA Games, timnas bola basket putri harus berjibaku membiayai ongkos mereka secara mandiri.
Secara keseluruhan cabang olahraga bola basket memberangkatkan kontingen berjumlah 32 orang yang terdiri dari 14 atlet putra, 14 atlet putri dan masing-masing 4 pelatih beserta manajer tim putra dan putri.
Panggilan kerja
Sementara itu, sebuah bank BUMN lain, Bank Mandiri juga memberikan apresiasi kepada masing tiga atlet bola basket putra dan putri berupa surat prioritas panggilan kerja.
Keenam atlet yang mendapatkan surat prioritas panggilan kerja tersebut adalah Christian Ronaldo "Dodo" Sitepu, Xaverius Prawiro, Bonanza Siregar, Maharani Adhipuspitasari, Atty Juliani Achmad dan Wulan Ayuningrum.
Anggito menegaskan bahwa dirinya bersama jajaran PP Perbasi memang secara aktif melakukan pendekatan ke sejumlah BUMN, khususnya bank, untuk memberikan jatah pekerjaan kepada para atlet timnas bola basket sebagai bentuk apresiasi.
"Kami menyampaikan kepada sejumlah bank agar memberikan kesempatan kepada adik-adik atlet bola basket Indonesia ini, sebab selama membela timnas mereka tentu hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk mencari pekerjaan formal," ujarnya.
Meskipun surat yang didapatkan tidak secara langsung meresmikan para pebasket tersebut sebagai karyawan Bank Mandiri, akan tetapi mereka memiliki tempat prioritas dalam proses rekrutmen.
Sebagai informasi, pada SEA Games 2011 yang berlangsung di Indonesia, bertindak sebagai tuan rumah timnas bola basket putra hanya mampu mengemas medali perunggu lewat kemenangan atas Malaysia.
Timnas putra yang tampil menyapu bersih tiga laga penyisihan grup harus memupus harapan melangkah ke babak final setelah dikalahkan Thailand.
Sementara itu, timnas putri mengalami nasib yang lebih naas dengan gagal memperoleh satu kemenanganpun dari empat pertandingan yang dijalani.
Pada klasemen akhir, timnas putri tergeletak di dasar setelah menelan empat kekalahan secara beruntun dari Myanmar, Thailand, Malaysia dan Filipina. (G006/A020)
Pewarta: Gilang G
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: