Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir dengan kerugian kecil pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena pedagang menunggu data ekonomi minggu ini untuk petunjuk rencana Federal Reserve AS mengurangi program stimulusnya.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 1,1 dolar AS, atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 1.220,8 dolar AS per ounce. Harga emas berjangka, untuk hari kedua berturut-turut, menetap di titik terendah sejak 5 Juli, statistik menunjukkan.
Menurut analis pasar, dengan perekonomian AS dan pasar ekuitas AS secara perlahan pulih, para investor melihat kurangnya kebutuhan untuk aset-aset keras seperti emas. Selain itu, spekulasi bahwa The Fed akan segera mulai memperlambat laju stimulus moneter karena tanda-tanda perbaikan ekonomi AS juga menekan harga emas pada Selasa.
Manufaktur AS tumbuh di laju tercepat dalam lebih dari dua tahun pada bulan lalu, sebuah laporan dari Institute of Supply Management (ISM)menunjukkan pada Senin (2/12). Data penggajian (payroll) warga Amerika kemungkinan meningkat sebesar 181.000 pada November, menurut survei Bloomberg menjelang laporan Departemen Tenaga Kerja yang dijadwalkan akan dirilis pada 6 Desember.
Emas berjangka telah kehilangan sekitar 27 persen sepanjang tahun ini (hingga 3 Desember), karena emas kehilangan daya tariknya sebagai lindung nilai investasi ketika ekuitas menguat. Sementara indeks S&P 500 dalam kurun waktu sama naik sekitar 25 persen.
Perak untuk pengiriman Maret turun 22,4 sen, atau 1,16 persen, menjadi ditutup pada 19,065 dolar AS per ounce, demikian Xinhua. (A026)
Emas berjangka turun didorong kekhawatiran penarikan stimulus Fed
4 Desember 2013 06:05 WIB
Ilustrasi-Emas batangan. (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: