Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian melalui ajang EXPOMED EUROSIA 2024 yang digelar di Istanbul, Turki pada tanggal 25-27 April 2024, memfasilitasi promosi sembilan industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri untuk bisa masuk ke pasar Eropa.
Staf Khusus Menteri Perindustrian yang juga Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Minggu menyampaikan, keikutsertaan Indonesia dalam ajang itu merupakan wujud kerja sama pihaknya dengan KBRI Ankara, sehingga bisa menghadirkan Paviliun Indonesia.

"Kehadiran Kemenperin pada ajang internasional tersebut bertujuan untuk memperkenalkan potensi industri alat kesehatan di Indonesia sebagai bagian dalam upaya penetrasi pasar internasional khususnya pasar Eropa melalui Turki sebagai penghubungnya,” kata dia.

Adapun kesembilan perusahaan alkes nasional yang menjadi peserta dalam perhelatan tersebut yakni PT Sugih Instrumendo Abadi, PT Marthys Orthopaedic Indonesia, dan PT Rejeki Putra Putri Eliman.

Selanjutnya PT Cahaya Hasil Cemerlang Multi Manufaktur, PT Haloni Jane Tbk, PT Oneject Indonesia, PT Prodia Diagnostic Line, PT Graha Teknomedika, dan PT Kusuma Sukses Makmur.

Selain itu turut berpartisipasi Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), serta Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan dan Laboratorium (GAKESLAB).

Ia menyampaikan produk alat kesehatan dalam negeri telah memiliki kualitas dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh konsumen global. Oleh karena itu melalui pameran EXPOMED EUROSIA 2024 dapat menjadi sarana untuk menarik investasi ke Indonesia.

Di sisi lain Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin Yan Sibarang Tandiele menyampaikan, partisipasi Indonesia dalam ajang pameran di Turki itu sangat penting guna membentuk ekosistem industri.

“Melalui keikutsertaan Indonesia ini diharapkan kita dapat menyambut potensi kolaborasi dengan berbagai mitra internasional,” katanya.

Adapun EXPOMED EUROSIA 2024 yang digelar di Tüyap Fair Convention and Congress Center, Istanbul, Turki merupakan pameran khusus di bidang peralatan medis, perbekalan medis, serta perawatan kesehatan di kawasan Eurasia.

Dalam pameran tersebut ada 700 peserta dari 16 negara yang hadir pada pelaksanaannya tahun ini, serta menargetkan lebih dari 20 ribu pengunjung.

Selain itu, dalam ajang tersebut juga terdapat lebih dari 1000 merek yang ditampilkan dalam berbagai kategori, seperti peralatan dan teknologi elektromedis, ortopedi-terapi fisik-rehabilitasi, manajemen rumah sakit dan fasilitas medis, serta produk-produk kesehatan lainnya.

Baca juga: KADIN minta program kemandirian alkes tetap dilanjutkan
Baca juga: Pemerintah fokus kembangkan produksi alkes & obat-obatan dalam negeri