Pemukim ilegal Israel serang petani, kawasan permukiman di Tepi Barat
28 April 2024 08:34 WIB
Arsip foto - Para pengunjuk rasa Palestina bentrok dengan tentara Israel dalam aksi protes menentang ekspansi permukiman Yahudi di Desa Kufr Qadoom di dekat Kota Nablus, Tepi Barat, Palestina, Jumat (18/12/2020). ANTARA FOTO/Xinhua/Nidal Eshtayeh/pras/aa.
Ramallah, Palestina (ANTARA) - Pemukim ilegal Israel melancarkan serangan yang menargetkan petani Palestina dan daerah permukiman di Tepi Barat, Sabtu (27/4).
"Serangan pemukim terjadi di Lembah Yordan (utara), Hebron dan Bethlehem (selatan)," lapor Komisi Perlawanan Tembok dan Kolonisasi (CWRC) dan Kantor Berita Palestina WAFA.
Komisi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemukim ilegal "menyerbu rumah dan tenda warga di daerah Lembah Yordan dan menghancurkan barang-barang mereka, serta menyerang para penggembala di daerah tersebut."
Mereka juga menambahkan bahwa serangan itu mempengaruhi "kediaman warga Fuad Draghmeh di komunitas Ein Al-Hilweh di Lembah Yordan utara, dan tenda warga Mohammed Abu Mta'awe di daerah Al-Sakout."
Di Tepi Barat bagian selatan, seorang saksi mengatakan kepada Anadolu bahwa pemukim bersenjata menyerang beberapa petani Palestina di dalam ladang mereka di kota Nahalin, sebelah barat Bethlehem, untuk memaksa mereka pergi.
Saksi itu menambahkan bahwa puluhan dari mereka menyerang warga Palestina di daerah Banias di timur laut kota tersebut, mengancam akan membunuh mereka jika mereka tidak meninggalkan daerah tersebut.
Selanjutnya, tentara Israel turun tangan untuk menuntut para petani meninggalkan tanah mereka dengan alasan tidak dapat melindungi mereka dari pemukim ilegal.
Baca juga: 68 persen pemukim Israel tak puas dengan manajemen perang Netanyahu
Di Bethlehem, WAFA melaporkan bahwa "sekelompok pemukim menyerang para petani setelah mereka selesai memanen gandum dalam jumlah besar di tanah Wadi al-Abyad di hutan belantara Tuqu' (timur Bethlehem) dan menyita gandum secara paksa memakai senjata.
Sedangkan di kota Hebron, kantor berita tersebut menyebutkan bahwa pemukim ilegal "dengan seragam militer Israel menyerang dan memukuli pemuda Omar Musa Mohammed (20 tahun) ketika dia sedang menggembalakan domba di daerah Wadi Ma'in di Masafer Yatta, mengakibatkan luka memar."
Terungkap bahwa pemukim ilegal menyerang "sejumlah penggembala di daerah Khallet Al-Dabaa di Masafer Yatta (selatan Hebron), memaksa mereka meninggalkan daerah tersebut."
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 34.300 orang menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hampir 491 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.800 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan. Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Putusan sela ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Ratusan pemukim Yahudi serbu Masjid Ibrahim di Hebron
Baca juga: Pemukim Israel di Tepi Barat tingkatkan serangan untuk picu konflik
"Serangan pemukim terjadi di Lembah Yordan (utara), Hebron dan Bethlehem (selatan)," lapor Komisi Perlawanan Tembok dan Kolonisasi (CWRC) dan Kantor Berita Palestina WAFA.
Komisi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemukim ilegal "menyerbu rumah dan tenda warga di daerah Lembah Yordan dan menghancurkan barang-barang mereka, serta menyerang para penggembala di daerah tersebut."
Mereka juga menambahkan bahwa serangan itu mempengaruhi "kediaman warga Fuad Draghmeh di komunitas Ein Al-Hilweh di Lembah Yordan utara, dan tenda warga Mohammed Abu Mta'awe di daerah Al-Sakout."
Di Tepi Barat bagian selatan, seorang saksi mengatakan kepada Anadolu bahwa pemukim bersenjata menyerang beberapa petani Palestina di dalam ladang mereka di kota Nahalin, sebelah barat Bethlehem, untuk memaksa mereka pergi.
Saksi itu menambahkan bahwa puluhan dari mereka menyerang warga Palestina di daerah Banias di timur laut kota tersebut, mengancam akan membunuh mereka jika mereka tidak meninggalkan daerah tersebut.
Selanjutnya, tentara Israel turun tangan untuk menuntut para petani meninggalkan tanah mereka dengan alasan tidak dapat melindungi mereka dari pemukim ilegal.
Baca juga: 68 persen pemukim Israel tak puas dengan manajemen perang Netanyahu
Di Bethlehem, WAFA melaporkan bahwa "sekelompok pemukim menyerang para petani setelah mereka selesai memanen gandum dalam jumlah besar di tanah Wadi al-Abyad di hutan belantara Tuqu' (timur Bethlehem) dan menyita gandum secara paksa memakai senjata.
Sedangkan di kota Hebron, kantor berita tersebut menyebutkan bahwa pemukim ilegal "dengan seragam militer Israel menyerang dan memukuli pemuda Omar Musa Mohammed (20 tahun) ketika dia sedang menggembalakan domba di daerah Wadi Ma'in di Masafer Yatta, mengakibatkan luka memar."
Terungkap bahwa pemukim ilegal menyerang "sejumlah penggembala di daerah Khallet Al-Dabaa di Masafer Yatta (selatan Hebron), memaksa mereka meninggalkan daerah tersebut."
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 34.300 orang menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hampir 491 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.800 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan. Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Putusan sela ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Ratusan pemukim Yahudi serbu Masjid Ibrahim di Hebron
Baca juga: Pemukim Israel di Tepi Barat tingkatkan serangan untuk picu konflik
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: