Gedung Putih desak Korut bebaskan dua warga AS
3 Desember 2013 16:37 WIB
WN AS Merril E Newman membubuhkan cap jempol pada selembar kertas, usai ditangkap oleh pemerintah Korea Utara, di sebuah lokasi yang tidak disebutkan dalam foto tak bertanggal dikeluarkan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Sabtu (30/11). (REUTERS/KCNA)
Washington (ANTARA News) - Gedung Putih menuntut Korea Utara segera membebaskan dua orang Amerika, yang ditahan di sana, Kenneth Bae dan Merrill Newman.
"Kami sangat prihatin tentang kesejahteraan warga AS, yang ditahan di DPRK (Korea Utara)," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney pada jumpa pers, Senin, seperti dilaporkan Yonhap.
Dia mencatat Bae, seorang pria Korea-Amerika, 45 tahun, telah ditahan di negara komunis itu selama lebih dari setahun.
Carney juga menyerukan pembebasan Newman, 85 tahun, veteran yang pernah bertempur dalam Perang Korea 1950-53.
"Mengingat kondisi lanjut usia dan kesehatan Newman, kami mendesak DPRK untuk membebaskan Newman sehingga ia dapat kembali pulang ke rumah dan bersatu kembali dengan keluarganya," katanya.
Carney tidak mengkonfirmasikan apakah Wakil Presiden Joe Biden akan mengangkat isu penahanan itu selama perjalanannya ke Asia Timur Laut.
Biden dijadwalkan akan bertemu pemimpin Jepang, China dan Korea Selatan untuk membahas "semua isu-isu penting," kata Carney tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Saya yakin bahwa orang-orang yang mendapatkan banyak perhatian sekarang akan berada di antara isu-isu yang dibahas," katanya.
Bae, dilaporkan sebagai seorang misionaris Kristen, ditangkap pada November tahun lalu dan kemudian dihukum 15 tahun kerja paksa untuk tindakan bermusuhan terhadap Pyongyang.
Newman ditahan bulan lalu saat bepergian ke Korea Utara dengan visa turis.
Korea Utara mengatakan, Newman mengaku spionase dan kejahatan lainnya serta mengatakan dia membunuh warga sipil dalam operasi rahasia selama Perang Korea.
Departemen Luar Negeri mempertahankan pendekatan hati-hati mengenai masalah ini di depan wartawan dan kamera TV.
Jen Psaki, juru bicara departemen, menegaskan bahwa Kedutaan Besar Swedia di Pyongyang diizinkan untuk bertemu dengan Newman pada Sabtu (waktu setempat). Kedutaan tersebut berfungsi sebagai kekuatan pelindung bagi warga negara Amerika di Korea Utara.
Menanggapi rentetan pertanyaan dalam konferensi pers harian, Psaki menegaskan dia tidak memiliki informasi spesifik lainnya.
Mengenai kebenaran pengakuan Newman, dilaporkan oleh kantor berita resmi Korut, KCNA, Psaki mengatakan, "Kami tidak memiliki analisis lanjutan lainnya."
Dia menambahkan dia tidak memiliki rencana untuk mengumumkan apakah Washington akan mengirim utusan khusus ke Pyongyang untuk membicarakan pembebasan Bae dan Newman.
(H-AK)
"Kami sangat prihatin tentang kesejahteraan warga AS, yang ditahan di DPRK (Korea Utara)," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jay Carney pada jumpa pers, Senin, seperti dilaporkan Yonhap.
Dia mencatat Bae, seorang pria Korea-Amerika, 45 tahun, telah ditahan di negara komunis itu selama lebih dari setahun.
Carney juga menyerukan pembebasan Newman, 85 tahun, veteran yang pernah bertempur dalam Perang Korea 1950-53.
"Mengingat kondisi lanjut usia dan kesehatan Newman, kami mendesak DPRK untuk membebaskan Newman sehingga ia dapat kembali pulang ke rumah dan bersatu kembali dengan keluarganya," katanya.
Carney tidak mengkonfirmasikan apakah Wakil Presiden Joe Biden akan mengangkat isu penahanan itu selama perjalanannya ke Asia Timur Laut.
Biden dijadwalkan akan bertemu pemimpin Jepang, China dan Korea Selatan untuk membahas "semua isu-isu penting," kata Carney tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Saya yakin bahwa orang-orang yang mendapatkan banyak perhatian sekarang akan berada di antara isu-isu yang dibahas," katanya.
Bae, dilaporkan sebagai seorang misionaris Kristen, ditangkap pada November tahun lalu dan kemudian dihukum 15 tahun kerja paksa untuk tindakan bermusuhan terhadap Pyongyang.
Newman ditahan bulan lalu saat bepergian ke Korea Utara dengan visa turis.
Korea Utara mengatakan, Newman mengaku spionase dan kejahatan lainnya serta mengatakan dia membunuh warga sipil dalam operasi rahasia selama Perang Korea.
Departemen Luar Negeri mempertahankan pendekatan hati-hati mengenai masalah ini di depan wartawan dan kamera TV.
Jen Psaki, juru bicara departemen, menegaskan bahwa Kedutaan Besar Swedia di Pyongyang diizinkan untuk bertemu dengan Newman pada Sabtu (waktu setempat). Kedutaan tersebut berfungsi sebagai kekuatan pelindung bagi warga negara Amerika di Korea Utara.
Menanggapi rentetan pertanyaan dalam konferensi pers harian, Psaki menegaskan dia tidak memiliki informasi spesifik lainnya.
Mengenai kebenaran pengakuan Newman, dilaporkan oleh kantor berita resmi Korut, KCNA, Psaki mengatakan, "Kami tidak memiliki analisis lanjutan lainnya."
Dia menambahkan dia tidak memiliki rencana untuk mengumumkan apakah Washington akan mengirim utusan khusus ke Pyongyang untuk membicarakan pembebasan Bae dan Newman.
(H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: