Polisi Thai tak akan halangi demonstran
3 Desember 2013 11:30 WIB
Pemrotes anti pemerintah mencium polisi anti kerusuhan saat aksi di depan Gedung Pemerintahan di Bangkok, Selasa (3/12). Polisi Thailand mengatakan mereka tidak akan menghalangi perjuangan pemrotes untuk menduduki kantor perdana menteri dan markas besar kepolisian, titik fokus dari demonstrasi yang ditujukan untuk menjatuhkan pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. (REUTERS/Chaiwat Subprasom )
Bangkok (ANTARA News) - Polisi Thailand menyatakan tidak akan menghalagi jalan demonstran yang ingin menduduki markas besar kepolisian yang adalah titik penting dalam upaya penggulingan pemerintah Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
"Hari ini kami tak ingin menggunakan gas air mata, tidak ada konfrontasi, kami akan membiarkan mereka masuk jika mereka mengingingkannya," kata kepala kepolisian metropolitan Bangkok Kamronvit Thoopkrachang kepada Reuters.
Seorang saksi berkata kepada Reuters bahwa polisi telah menyingkirkan barikade kawat berduri di luar markas besar polisi tersebut.
Sementara itu kantor berita AFP melaporkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengungkapkan keperihatinannya atas krisis politik di Thailand tersebut dan mendesak pihak-pihak bersengketa untuk menahan diri dan mengakhiri dengan damai krisis.
"Saya prihatin pada meluasnya kekerasan di Bangkot beberapa hari terakhir dan mengungkapkan penyesalannya atas hilangnya nyawa dan yang terluka," kata Ban di sela konferensi Organisasi Pengembangan Industri PBB (UNIDO) di Lima, Perus.
Ban juga mengkhawatirkan upaya demonstran menguasai secara paksa gedung pemerintah dan media massa.
"Semua pihak perlu menghormati secara penuh prinsip-prinsip demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia, termasuk kebebasan berpendapat," kata Ban Ki-moon.
"Hari ini kami tak ingin menggunakan gas air mata, tidak ada konfrontasi, kami akan membiarkan mereka masuk jika mereka mengingingkannya," kata kepala kepolisian metropolitan Bangkok Kamronvit Thoopkrachang kepada Reuters.
Seorang saksi berkata kepada Reuters bahwa polisi telah menyingkirkan barikade kawat berduri di luar markas besar polisi tersebut.
Sementara itu kantor berita AFP melaporkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengungkapkan keperihatinannya atas krisis politik di Thailand tersebut dan mendesak pihak-pihak bersengketa untuk menahan diri dan mengakhiri dengan damai krisis.
"Saya prihatin pada meluasnya kekerasan di Bangkot beberapa hari terakhir dan mengungkapkan penyesalannya atas hilangnya nyawa dan yang terluka," kata Ban di sela konferensi Organisasi Pengembangan Industri PBB (UNIDO) di Lima, Perus.
Ban juga mengkhawatirkan upaya demonstran menguasai secara paksa gedung pemerintah dan media massa.
"Semua pihak perlu menghormati secara penuh prinsip-prinsip demokrasi, hukum, dan hak asasi manusia, termasuk kebebasan berpendapat," kata Ban Ki-moon.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: