China miliki fondasi kuat untuk ekonomi stabil dan meningkat pada 2024
27 April 2024 14:51 WIB
Foto drone udara yang diambil pada 1 Januari 2024 menunjukkan kapal pesiar domestik besar “Adora Magic City” di Terminal Kapal Pesiar Internasional Wusongkou Shanghai di Shanghai, China timur. (Xinhua/Ding Ting)
Beijing (ANTARA) - China memiliki fondasi yang kuat untuk ekonomi yang stabil dan meningkat sepanjang 2024, demikian disampaikan seorang pejabat dari badan perencana ekonomi utama negara itu.
"Dengan implementasi lebih lanjut dari serangkaian kebijakan dan inisiatif reformasi utama, kami akan terus memperkuat ekonomi riil, mendorong konsumsi, memperluas investasi, dan menstabilkan perdagangan luar negeri," kata Li Hui, seorang pejabat dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC).
Dalam sebuah pertemuan mengenai kinerja ekonomi China pada kuartal pertama, Li mengutip kondisi-kondisi yang menguntungkan pada tiga kuartal ke depan, termasuk peluang-peluang untuk peningkatan industri yang dihasilkan oleh pengembangan kekuatan produktif berkualitas baru serta pendalaman lebih lanjut dari reformasi dan keterbukaan.
Li juga mengatakan bahwa kebijakan dan persiapan akan dilakukan untuk menghadapi risiko dan tantangan domestik maupun internasional.
Dari perspektif makro, operasi ekonomi secara keseluruhan pada kuartal satu terus menunjukkan tren pemulihan dan peningkatan, ungkap Li, seraya mengatakan bahwa pembangunan ekonomi dan sosial pada kuartal pertama menjadi awal yang stabil.
Produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 5,3 persen secara tahunan (year on year) menjadi 29,63 triliun yuan (1 yuan = Rp2.236) dalam tiga bulan pertama 2024, tunjuk data dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.
Laju ini meningkat dari pertumbuhan PDB keseluruhan sebesar 5,2 persen pada 2023 dan pertumbuhan PDB sebesar 5,2 persen yang tercatat pada kuartal keempat tahun lalu.
Menghadapi tantangan
China menetapkan target pertumbuhan ekonominya di kisaran 5 persen untuk 2024, sebuah target yang diyakini oleh para pejabat dan pakar dapat dicapai, mengingat negara itu memiliki prinsip-prinsip ekonomi yang kuat dan kombinasi kebijakan makroekonomi yang mendukung.
Namun, ekonomi terbesar kedua di dunia itu tetap memiliki tantangan yang harus dihadapi. Wakil Kepala NDRC Liu Sushe mengungkapkan optimismenya mengenai faktor-faktor positif yang meningkat dalam pengoperasian ekonomi China saat ini.
Meski demikian, Liu juga mengakui adanya sejumlah tantangan signifikan yang ditimbulkan oleh lingkungan eksternal yang kompleks, keras, dan tidak pasti.
"Meskipun faktor-faktor positif terus meningkat, permintaan efektif dalam negeri tidak mencukupi, dan ekspektasi sosial tergolong lemah," ujar Liu, seraya menambahkan bahwa ekonomi masih menghadapi risiko dan tantangan.
Sebagai respons terhadap tantangan-tantangan tersebut, NDRC memiliki rencana yang jelas. Wakil Sekretaris Jenderal NDRC Yuan Da menyatakan bahwa untuk kuartal kedua, komisi tersebut akan berfokus pada tiga area krusial, termasuk langkah-langkah untuk menarik dan memanfaatkan investasi asing dengan lebih efektif.
Implementasi penyempurnaan peralatan dan trade-in untuk barang-barang konsumen akan dipercepat, sementara swasembada di bidang teknologi tingkat tinggi akan ditingkatkan, kata Yuan.
Goldman Sachs dan Citigroup belum lama ini merilis laporan yang mengindikasikan bahwa ekonomi China memulai tahun 2024 dengan catatan positif. Mereka memprediksi bahwa target pertumbuhan PDB pemerintah China yang berada di kisaran 5 persen dapat tercapai dan meningkatkan perkiraan mereka terkait pertumbuhan PDB China untuk tahun 2024.
Yu Xiangrong, kepala ekonom Citigroup China, menganalisis dalam laporan riset tersebut bahwa babak baru kebijakan yang bertujuan untuk menstabilkan pertumbuhan sedang dipercepat. Berkenaan dengan kebijakan pendukung, pemerintah China sedang mendorong penyempurnaan peralatan skala besar dan program trade-in untuk barang-barang konsumen.
Yu menyatakan bahwa selain hal itu, pemerintah China telah mengirim sinyal yang lebih kuat untuk mengoptimalkan lingkungan bisnis dan memajukan keterbukaan.
Goldman Sachs merevisi proyeksi tingkat pertumbuhan PDB China untuk tahun 2024 dari 4,8 persen menjadi 5,0 persen, sementara Citigroup juga melakukan revisi serupa dari 4,6 persen menjadi 5,0 persen.
"Dengan implementasi lebih lanjut dari serangkaian kebijakan dan inisiatif reformasi utama, kami akan terus memperkuat ekonomi riil, mendorong konsumsi, memperluas investasi, dan menstabilkan perdagangan luar negeri," kata Li Hui, seorang pejabat dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC).
Dalam sebuah pertemuan mengenai kinerja ekonomi China pada kuartal pertama, Li mengutip kondisi-kondisi yang menguntungkan pada tiga kuartal ke depan, termasuk peluang-peluang untuk peningkatan industri yang dihasilkan oleh pengembangan kekuatan produktif berkualitas baru serta pendalaman lebih lanjut dari reformasi dan keterbukaan.
Li juga mengatakan bahwa kebijakan dan persiapan akan dilakukan untuk menghadapi risiko dan tantangan domestik maupun internasional.
Dari perspektif makro, operasi ekonomi secara keseluruhan pada kuartal satu terus menunjukkan tren pemulihan dan peningkatan, ungkap Li, seraya mengatakan bahwa pembangunan ekonomi dan sosial pada kuartal pertama menjadi awal yang stabil.
Produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 5,3 persen secara tahunan (year on year) menjadi 29,63 triliun yuan (1 yuan = Rp2.236) dalam tiga bulan pertama 2024, tunjuk data dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.
Laju ini meningkat dari pertumbuhan PDB keseluruhan sebesar 5,2 persen pada 2023 dan pertumbuhan PDB sebesar 5,2 persen yang tercatat pada kuartal keempat tahun lalu.
Menghadapi tantangan
China menetapkan target pertumbuhan ekonominya di kisaran 5 persen untuk 2024, sebuah target yang diyakini oleh para pejabat dan pakar dapat dicapai, mengingat negara itu memiliki prinsip-prinsip ekonomi yang kuat dan kombinasi kebijakan makroekonomi yang mendukung.
Namun, ekonomi terbesar kedua di dunia itu tetap memiliki tantangan yang harus dihadapi. Wakil Kepala NDRC Liu Sushe mengungkapkan optimismenya mengenai faktor-faktor positif yang meningkat dalam pengoperasian ekonomi China saat ini.
Meski demikian, Liu juga mengakui adanya sejumlah tantangan signifikan yang ditimbulkan oleh lingkungan eksternal yang kompleks, keras, dan tidak pasti.
"Meskipun faktor-faktor positif terus meningkat, permintaan efektif dalam negeri tidak mencukupi, dan ekspektasi sosial tergolong lemah," ujar Liu, seraya menambahkan bahwa ekonomi masih menghadapi risiko dan tantangan.
Sebagai respons terhadap tantangan-tantangan tersebut, NDRC memiliki rencana yang jelas. Wakil Sekretaris Jenderal NDRC Yuan Da menyatakan bahwa untuk kuartal kedua, komisi tersebut akan berfokus pada tiga area krusial, termasuk langkah-langkah untuk menarik dan memanfaatkan investasi asing dengan lebih efektif.
Implementasi penyempurnaan peralatan dan trade-in untuk barang-barang konsumen akan dipercepat, sementara swasembada di bidang teknologi tingkat tinggi akan ditingkatkan, kata Yuan.
Goldman Sachs dan Citigroup belum lama ini merilis laporan yang mengindikasikan bahwa ekonomi China memulai tahun 2024 dengan catatan positif. Mereka memprediksi bahwa target pertumbuhan PDB pemerintah China yang berada di kisaran 5 persen dapat tercapai dan meningkatkan perkiraan mereka terkait pertumbuhan PDB China untuk tahun 2024.
Yu Xiangrong, kepala ekonom Citigroup China, menganalisis dalam laporan riset tersebut bahwa babak baru kebijakan yang bertujuan untuk menstabilkan pertumbuhan sedang dipercepat. Berkenaan dengan kebijakan pendukung, pemerintah China sedang mendorong penyempurnaan peralatan skala besar dan program trade-in untuk barang-barang konsumen.
Yu menyatakan bahwa selain hal itu, pemerintah China telah mengirim sinyal yang lebih kuat untuk mengoptimalkan lingkungan bisnis dan memajukan keterbukaan.
Goldman Sachs merevisi proyeksi tingkat pertumbuhan PDB China untuk tahun 2024 dari 4,8 persen menjadi 5,0 persen, sementara Citigroup juga melakukan revisi serupa dari 4,6 persen menjadi 5,0 persen.
Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: