IHSG ditutup lanjutkan penguatan sebesar 65,54 poin
2 Desember 2013 17:58 WIB
Pialang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan melalui monitor di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup melanjutkan penguatan sebesar 65,54 poin setelah publikasi data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia.
IHSG BEI ditutup naik sebesar 65,54 poin atau 1,52 persen ke posisi 4.321,98. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 14,86 poin (2,07 persen) ke level 719,75.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pelaku pasar melanjutkan aksi beli setelah data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia dinilai positif oleh pelaku pasar saham.
"Pada akhir pekan lalu (29/11) investor cenderung wait and see mananti data ekonomi Indonesia, setelah dipublikasikan hari ini (Senin, 2/12) datanya cukup positif, kondisi itu mendorong pelaku pasar kembali melanjutkan aksi beli saham," kata dia.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar asing yang kembali masuk ke pasar juga menjadi salah satu indikator indeks BEI menguat. Tercatat, pelaku pasar asing membukukan beli bersih sebesar Rp85,771 miliar.
Data BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0,12 persen pada November 2013. Tingkat inflasi periode Januari-November 2013 sebesar 7,79 persen dan tingkat inflasi November 2013 terhadap November 2012 sebesar 8,37 persen. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia Oktober 2013 mengalami surplus sebesar 50 juta dolar AS.
Kendati demikian, Reza memperkirakan bahwa sentimen positif itu cenderung jangka pendek mengingat pelaku pasar juga menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) the Fed pada pekan depan.
Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa penguatan IHSG masih rentan terkoreksi karena secara keseluruhan sentimen pasar masih negatif.
"Posisi regional juga dapat berubah ke arah negatif sehingga bakal mengundang aksi jual kembali untuk IHSG," kata dia.
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 128.195 kali dengan volume mencapai 5,30 miliar lembar saham senilai Rp4,62 triliun. Efek yang naik sebanyak 206 saham, 75 saham melemah, dan sebanyak 84 saham tidak bergerak harganya.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 157,26 poin (0,66 persen) ke level 24.038,55, indeks Nikkei-225 turun 2,62 poin (0,04 persen) ke level 15.655,07, dan Straits Times menguat 7,66 poin (0,24 persen) ke posisi 3.184,01.
IHSG BEI ditutup naik sebesar 65,54 poin atau 1,52 persen ke posisi 4.321,98. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 14,86 poin (2,07 persen) ke level 719,75.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pelaku pasar melanjutkan aksi beli setelah data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia dinilai positif oleh pelaku pasar saham.
"Pada akhir pekan lalu (29/11) investor cenderung wait and see mananti data ekonomi Indonesia, setelah dipublikasikan hari ini (Senin, 2/12) datanya cukup positif, kondisi itu mendorong pelaku pasar kembali melanjutkan aksi beli saham," kata dia.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar asing yang kembali masuk ke pasar juga menjadi salah satu indikator indeks BEI menguat. Tercatat, pelaku pasar asing membukukan beli bersih sebesar Rp85,771 miliar.
Data BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0,12 persen pada November 2013. Tingkat inflasi periode Januari-November 2013 sebesar 7,79 persen dan tingkat inflasi November 2013 terhadap November 2012 sebesar 8,37 persen. Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia Oktober 2013 mengalami surplus sebesar 50 juta dolar AS.
Kendati demikian, Reza memperkirakan bahwa sentimen positif itu cenderung jangka pendek mengingat pelaku pasar juga menanti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) the Fed pada pekan depan.
Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa penguatan IHSG masih rentan terkoreksi karena secara keseluruhan sentimen pasar masih negatif.
"Posisi regional juga dapat berubah ke arah negatif sehingga bakal mengundang aksi jual kembali untuk IHSG," kata dia.
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 128.195 kali dengan volume mencapai 5,30 miliar lembar saham senilai Rp4,62 triliun. Efek yang naik sebanyak 206 saham, 75 saham melemah, dan sebanyak 84 saham tidak bergerak harganya.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 157,26 poin (0,66 persen) ke level 24.038,55, indeks Nikkei-225 turun 2,62 poin (0,04 persen) ke level 15.655,07, dan Straits Times menguat 7,66 poin (0,24 persen) ke posisi 3.184,01.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: