Neraca perdagangan Oktober surplus 42,4 juta dolar AS
2 Desember 2013 17:15 WIB
Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (12/9). Nilai total ekspor selama Oktober 2013 tercatat 15,72 miliar dolar AS dan nilai total impornya 15,67 miliar dolar AS. (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia selama Oktober 2013 surplus sekitar 42,4 juta dolar AS.
Nilai total ekspor selama kurun waktu itu 15.716,9 juta dolar AS dan nilai total impornya 15.674,5 juta dolar AS.
"Di tengah gejolak ekonomi global, produk-produk Indonesia mampu menembus pasar internasional, dan konsumsi produk-produk impor sedikit bisa dikurangi," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS Jakarta, Senin.
Menurut Suryamin, surplus neraca perdagangan selama Oktober 2013 merupakan surplus neraca perdagangan yang ketiga tahun ini setelah surplus yang dicapai pada Maret dan Agustus lalu.
"Meski surplusnya masih tergolong kecil, secara keseluruhan dapat menggambarkan bahwa perdagangan Indonesia menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan ekspor impor," katanya.
BPS juga mencatat surplus volume perdagangan selama Oktober 2013 sebanyak 44,79 juta ton. Selama bulan itu total volume ekspor mencapai 56,88 juta ton dan volume impor 12,09 juta ton.
Sebelumnya neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit. Menurut Suryamin, pada September 2013 neraca perdagangan Indonesia defisit 803,2 juta dolar AS, Juli defisit 2,3 miliar dolar AS, Juni defisit 877 juta dolar AS, dan Mei defisit sekitar 500 juta dolar AS.
Surplus perdagangan nonmigas
Suryamin menjelaskan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2013 sebagian besar disumbang oleh surplus perdagangan nonmigas.
Menurut data BPS, surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat dari 497,9 juta dolar AS menjadi 792,1 juta dolar AS pada Oktober 2013.
Sementara defisit neraca perdagangan migas tercatat mengecil dari 1,3 miliar dolar AS menjadi 749 juta dolar AS.
"Dengan kata lain, ekspor meningkat 6,98 persen, sementara total impor hanya meningkat 1,06 persen," ujarnya.
Selama Oktober 2013, tiga golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor yaitu mesin dan peralatan listrik (turun 7,94 persen atau 123,5 juta dolar AS) disusul golongan besi dan baja (turun 4,3 persen atau 31,4 juta dolar AS), dan golongan plastik dan barang dari plastik (turun 0,07 persen atau 0,5 juta dolar AS).
Sementara dari sisi ekspor terjadi peningkatan. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, selama Oktober ekspor ke Cina naik 213,6 juta dolar AS, ke Taiwan meningkat 115 juta dolar AS, ke Australia bertambah 147,4 juta dolar AS dan ke India serta Malaysia berturut-turut naik 53,3 juta dolar AS dan 23,6 juta dolar AS.
Nilai total ekspor selama kurun waktu itu 15.716,9 juta dolar AS dan nilai total impornya 15.674,5 juta dolar AS.
"Di tengah gejolak ekonomi global, produk-produk Indonesia mampu menembus pasar internasional, dan konsumsi produk-produk impor sedikit bisa dikurangi," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS Jakarta, Senin.
Menurut Suryamin, surplus neraca perdagangan selama Oktober 2013 merupakan surplus neraca perdagangan yang ketiga tahun ini setelah surplus yang dicapai pada Maret dan Agustus lalu.
"Meski surplusnya masih tergolong kecil, secara keseluruhan dapat menggambarkan bahwa perdagangan Indonesia menunjukkan perbaikan dalam pengelolaan ekspor impor," katanya.
BPS juga mencatat surplus volume perdagangan selama Oktober 2013 sebanyak 44,79 juta ton. Selama bulan itu total volume ekspor mencapai 56,88 juta ton dan volume impor 12,09 juta ton.
Sebelumnya neraca perdagangan Indonesia tercatat defisit. Menurut Suryamin, pada September 2013 neraca perdagangan Indonesia defisit 803,2 juta dolar AS, Juli defisit 2,3 miliar dolar AS, Juni defisit 877 juta dolar AS, dan Mei defisit sekitar 500 juta dolar AS.
Surplus perdagangan nonmigas
Suryamin menjelaskan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2013 sebagian besar disumbang oleh surplus perdagangan nonmigas.
Menurut data BPS, surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat dari 497,9 juta dolar AS menjadi 792,1 juta dolar AS pada Oktober 2013.
Sementara defisit neraca perdagangan migas tercatat mengecil dari 1,3 miliar dolar AS menjadi 749 juta dolar AS.
"Dengan kata lain, ekspor meningkat 6,98 persen, sementara total impor hanya meningkat 1,06 persen," ujarnya.
Selama Oktober 2013, tiga golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor yaitu mesin dan peralatan listrik (turun 7,94 persen atau 123,5 juta dolar AS) disusul golongan besi dan baja (turun 4,3 persen atau 31,4 juta dolar AS), dan golongan plastik dan barang dari plastik (turun 0,07 persen atau 0,5 juta dolar AS).
Sementara dari sisi ekspor terjadi peningkatan. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, selama Oktober ekspor ke Cina naik 213,6 juta dolar AS, ke Taiwan meningkat 115 juta dolar AS, ke Australia bertambah 147,4 juta dolar AS dan ke India serta Malaysia berturut-turut naik 53,3 juta dolar AS dan 23,6 juta dolar AS.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: