Satu anggota OPM di Maybrat serahkan diri kembali ke NKRI
25 April 2024 17:10 WIB
Setam Same (dua kanan), eks anggota OPM, menyerahkan diri ke aparat keamanan di Kampung Kisor, Maybrat, Papua Barat Daya, Rabu (24/4/2024), dan berikrar kembali setia kepada NKRI. ANTARA/HO-Penerangan Kogabwilhan III.
Jakarta (ANTARA) - Satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Goliath Tabuni di Kampung Kisor, Maybrat, Papua Barat Daya, menyerahkan diri ke aparat keamanan setempat dan berikrar kembali setia kepada NKRI.
Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menjelaskan anggota OPM atas nama Setam Same menyerahkan diri ke pos TNI di Kampung Kisor, Rabu (24/4).
“Saat ini, (Setam) masih berada di Pos Kisor untuk diminta keterangan, selanjutnya diserahkan ke Kepolisian untuk proses lebih lanjut,” kata Kapen Kogabwilhan III.
Dia menjelaskan Setam diserahkan ke Kepolisian karena dia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) untuk kasus penyerangan Pos Komando Rayon Militer (Koramil) di Kampung Kisor pada 2021.
Dalam insiden itu, 50 anggota OPM Kelompok Goliath Tabuni menyerang pos TNI di Kisor, yang mengakibatkan empat prajurit TNI Angkatan Darat gugur.
Keberadaan Setam dan satu anggota OPM atas nama Simon Fatemte sempat terdeteksi oleh dua tim mobile Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti (YS) terutama setelah Satgas menerima laporan dari masyarakat. Dua tim itu kemudian melacak dan mengintai keberadaan anggota OPM tersebut dalam beberapa waktu di Kampung Roma dan Kampung Tolak.
Baca juga: Dua anggota OPM pimpinan Egianus Kogoya tertembak pasukan TNI
Baca juga: Satgas Damai Cartenz tangkap delapan anggota OPM di Dekai
Baca juga: Dua anggota OPM di Kaimana serahkan diri
"Awalnya diterima informasi dari masyarakat bahwa ada dua anggota OPM yang berada di Kampung Roma dan Kampung Tolak yang salah satunya dalam kondisi sakit atas nama Setam Same," kata Kapen Kogabwilhan III.
Dia melanjutkan saat Setam menyerahkan diri, dia langsung diberikan perawatan oleh tim kesehatan Satgas Pamtas TNI yang bertugas di daerah Kisor.
"Sudah diberikan bantuan kesehatan akibat sakit yang diderita Setam Same oleh dokter Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 133/YS," ujar dia.
Sementara untuk satu anggota OPM lainnya, yaitu Simon Fatemte, tidak mengikuti jejak Setam, dan memilih kabur kembali ke hutan.
Dalam surat pernyataannya yang lengkap dengan tanda tangan di atas materai, Setam menyatakan kembali ke NKRI secara sukarela alias tanpa paksaan. Dia pun berjanji tidak akan kembali bergabung dengan OPM. Setam, dalam suratnya itu, juga menyatakan bersedia untuk membantu Pemerintah RI, TNI, dan Polri untuk memberikan informasi mengenai keberadaan OPM, termasuk TNBP-OPM yang saat ini masih bergerilya di hutan.
Dalam surat itu, ada juga tanda tangan pihak-pihak yang mengetahui, salah satunya Komandan Satgas Pamtas Yonif 133/YS Letkol Inf. Andhika Ganessakti, kemudian tiga saksi yang seluruhnya para perwira TNI AD dari Satgas Pamtas Yonif 133/YS.
Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi Gusti Nyoman Suriastawa saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menjelaskan anggota OPM atas nama Setam Same menyerahkan diri ke pos TNI di Kampung Kisor, Rabu (24/4).
“Saat ini, (Setam) masih berada di Pos Kisor untuk diminta keterangan, selanjutnya diserahkan ke Kepolisian untuk proses lebih lanjut,” kata Kapen Kogabwilhan III.
Dia menjelaskan Setam diserahkan ke Kepolisian karena dia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) untuk kasus penyerangan Pos Komando Rayon Militer (Koramil) di Kampung Kisor pada 2021.
Dalam insiden itu, 50 anggota OPM Kelompok Goliath Tabuni menyerang pos TNI di Kisor, yang mengakibatkan empat prajurit TNI Angkatan Darat gugur.
Keberadaan Setam dan satu anggota OPM atas nama Simon Fatemte sempat terdeteksi oleh dua tim mobile Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti (YS) terutama setelah Satgas menerima laporan dari masyarakat. Dua tim itu kemudian melacak dan mengintai keberadaan anggota OPM tersebut dalam beberapa waktu di Kampung Roma dan Kampung Tolak.
Baca juga: Dua anggota OPM pimpinan Egianus Kogoya tertembak pasukan TNI
Baca juga: Satgas Damai Cartenz tangkap delapan anggota OPM di Dekai
Baca juga: Dua anggota OPM di Kaimana serahkan diri
"Awalnya diterima informasi dari masyarakat bahwa ada dua anggota OPM yang berada di Kampung Roma dan Kampung Tolak yang salah satunya dalam kondisi sakit atas nama Setam Same," kata Kapen Kogabwilhan III.
Dia melanjutkan saat Setam menyerahkan diri, dia langsung diberikan perawatan oleh tim kesehatan Satgas Pamtas TNI yang bertugas di daerah Kisor.
"Sudah diberikan bantuan kesehatan akibat sakit yang diderita Setam Same oleh dokter Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 133/YS," ujar dia.
Sementara untuk satu anggota OPM lainnya, yaitu Simon Fatemte, tidak mengikuti jejak Setam, dan memilih kabur kembali ke hutan.
Dalam surat pernyataannya yang lengkap dengan tanda tangan di atas materai, Setam menyatakan kembali ke NKRI secara sukarela alias tanpa paksaan. Dia pun berjanji tidak akan kembali bergabung dengan OPM. Setam, dalam suratnya itu, juga menyatakan bersedia untuk membantu Pemerintah RI, TNI, dan Polri untuk memberikan informasi mengenai keberadaan OPM, termasuk TNBP-OPM yang saat ini masih bergerilya di hutan.
Dalam surat itu, ada juga tanda tangan pihak-pihak yang mengetahui, salah satunya Komandan Satgas Pamtas Yonif 133/YS Letkol Inf. Andhika Ganessakti, kemudian tiga saksi yang seluruhnya para perwira TNI AD dari Satgas Pamtas Yonif 133/YS.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024
Tags: