Akbar Tandjung katakan parpol sedang krisis kepercayaan
30 November 2013 17:57 WIB
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, juga mengatakan penerapan sistem pemilihan proporsional berdasar suara terbanyak pada Pemilu 2014 memiliki sejumlah konsekuensi, termasuk persaingan politik yang ketat bahkan antar calon anggota legislatif falam satu partai.(ANTARA)
Malang (ANTARA News) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan partai-partai politik (parpol) saat ini sedang mengalami krisis kepercayaan.
"Parpol saat ini lebih banyak dijadikan alat atau kendaraan politik yang bersifat pragmatis, bahkan mengabaikan fungsi-fungsi politik penting lainnya," kata Akbar usai memberikan orasi ilmiah di hadapan rwisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu.
Fungsi-fungsi parpol yang tidak berjalan, kata Akbar, di antaranya fungsi pendidikan politik, kaderisasi, manajemen konflik, jembatan masyarakat dengan pemerintah serta mempengaruhi kebijakan politik.
Akbar mengatakan, partai-partai politik akhir-akhir ini juga banyak dikritik karena tidak optimal dalam melakukan pengkaderan di internal partai dan kurang menunjukkan kesungguhan dalam menciptakan tradisi demokrasi politik internal yang baik.
Menurut dia, parpol harus segera memperkuat kelembagaan politik, sistem partai dan kondisi internal partai.
"Pemilihan anggota legislatif tahun depan diharapkan sudah lebih baik dan demokrasi yang kita terapkan lebih berkualitas," katanya.
"Suhu politik menjelang pemilu memang semakin tinggi, namun kita harus tetap jaga kualitas demokrasi kita. Jangan sampai terjebak pada praktik-praktik antidemokrasi," demikian Akbar Tandjung.
"Parpol saat ini lebih banyak dijadikan alat atau kendaraan politik yang bersifat pragmatis, bahkan mengabaikan fungsi-fungsi politik penting lainnya," kata Akbar usai memberikan orasi ilmiah di hadapan rwisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu.
Fungsi-fungsi parpol yang tidak berjalan, kata Akbar, di antaranya fungsi pendidikan politik, kaderisasi, manajemen konflik, jembatan masyarakat dengan pemerintah serta mempengaruhi kebijakan politik.
Akbar mengatakan, partai-partai politik akhir-akhir ini juga banyak dikritik karena tidak optimal dalam melakukan pengkaderan di internal partai dan kurang menunjukkan kesungguhan dalam menciptakan tradisi demokrasi politik internal yang baik.
Menurut dia, parpol harus segera memperkuat kelembagaan politik, sistem partai dan kondisi internal partai.
"Pemilihan anggota legislatif tahun depan diharapkan sudah lebih baik dan demokrasi yang kita terapkan lebih berkualitas," katanya.
"Suhu politik menjelang pemilu memang semakin tinggi, namun kita harus tetap jaga kualitas demokrasi kita. Jangan sampai terjebak pada praktik-praktik antidemokrasi," demikian Akbar Tandjung.
Pewarta: Eandang Sukarelawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: