Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (ANTARA News/AFP) - Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki -moon, memperingatkan "semakin berbahayanya" ketegangan antara Israel dan Palestina yang bisa mengancam perundingan perdamaian.
Perunding Israel dan Palestina mengadakan kontak perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat (AS), tetapi Ban mengatakan, "Saya khawatir dengan situasi yang semakin berbahaya di lapangan. Telah terjadi eskalasi kekerasan dan hasutan."
Dia menyoroti lonjakan pemukiman Israel di wilayah pendudukan sebagai "sangat serius memprihatinkan" dalam pesan untuk hari solidaritas internasional dengan rakyat Palestina.
"Pengumuman ribuan unit rumah baru tidak dapat didamaikan dengan tujuan dari solusi dua-negara dan resiko runtuhnya perundingan," katanya.
Ia menyerukan untuk mengakhiri semua permukiman baru di Tepi Barat dan Timur Yerusalem.
Ban juga mengecam serangan roket dari Gaza ke Israel dan pembangunan terowongan dari wilayah Palestina yang terkepung ke Israel oleh militan.
Dia mengatakan, Palestina harus mengatasi "perpecahan" antara faksi Fatah Presiden Mahmud Abbas dan faksi Hamas dan, penguasa Gaza, untuk meningkatkan pembicaraan.
Ia mengemukakan, "Semua pihak harus bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri dari tindakan yang merusak prospek perundingan yang sukses."
"Kita tidak bisa kehilangan momentum pada kesempatan saat ini," kata Ban.
Pesan Ban yang dikeluarkan pada ulang tahun pertama pengakuan Majelis Umum PBB terhadap Palestina sebagai negara pengamat dalam forum organisasi dunia tersebut.
Abbas setuju pada Juli terhadap permintaan AS untuk memperbarui pembicaraan damai selama sembilan bulan dan tidak untuk mencari penguatan pengakuan.
Tetapi, dia menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengambil inisiatif diplomatik baru untuk menetapkan klaim Palestina mengenai kenegaraan.
(Uu.H-AK)
Ban peringatkan ketegangan Palestina-Israel
30 November 2013 17:09 WIB
Ban Ki-moon. (REUTERS/Lior Mizrahi)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013
Tags: