New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama, Jumat (Sabtu pagi WIB), sementara euro menguat di seluruh papan karena data ekonomi zona euro mengurangi kemungkinan pelonggaran moneter lebih lanjut oleh Bank Sentral Eropa.

Kantor statistik Uni Eropa pada Jumat melaporkan bahwa inflasi di kawasan euro naik 0,9 persen dari setahun lalu, lebih tinggi dari ekspektasi pasar, demikian laporan Xinhua.

Sementara itu, tingkat pengangguran di zona euro secara tak terduga menurun pada Oktober menjadi 12,1 persen dari rekor 12,2 persen di bulan sebelumnya, jatuh untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.

Data ekonomi di zona euro mengurangi spekulasi stimulus moneter yang lebih lanjut dari bank sentral dan mendorong euro. Bank Sentral Eropa (ECB) secara tak terduga memangkas suku bunga acuannya ke tingkat rekor 0,25 persen pada 7 November.

Untuk bulan ini, euro menguat 0,03 persen terhadap dolar, sementara dolar menguat 4,1 persen terhadap yen.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,3583 dolar dari 1,3573 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6365 dolar dari 1,6277 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9110 dolar dari 0,9077 dolar.

Dolar dibeli 102,43 yen Jepang, lebih tinggi dari 102,12 yen dari sesi sebelumnya. Greenback bergerak turun menjadi 0,9067 franc Swiss dari 0,9081 franc dan naik menjadi 1,0613 dolar Kanada dari 1,0596 dolar Kanada.

(A026)