Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkuat kompetensi lulusan pendidikan vokasi perfilman guna disiapkan untuk memenuhi kebutuhan industri film.

"Kami di Direktur Perfilman mengembangkan dan membuat pemetaan soal jumlah kebutuhan yang sekarang ini. Contohnya 10 film besar lagi syuting bareng tenaga kameramennya kurang, nah itu sekarang sudah menjadi perhatian kita," kata Direktur Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra di Cikini, Jakarta Pusat pada Rabu.

Salah satu upaya yang disiapkan Kemendikbudristek, terang Ahmad, dengan membekali para lulusan pendidikan perfilman dengan pelatihan atau lokakarya agar kompetensi mereka sesuai dengan kebutuhan industri perfilman.

Baca juga: Strategi pemerintah majukan industri perfilman kian berjaya

Baca juga: Capaian Kemendikbudristek bangun ekosistem perfilman nasional


"Karena biasanya keluar sekolah itu kan biasanya masih jauh menuju industri. Itu yang sekarang kita ingin percepat," kata Ahmad.

Selain itu, Kemendikbudristek juga menyiapkan program pendanaan guna mempercepat pengembangan program-program pembelajaran serta mendorong talenta-talenta di bidang seni untuk meningkatkan keahliannya.

Menurut Ahmad, Indonesia memiliki talenta seni yang mampu menciptakan karya terbaik sehingga pemerintah berupaya untuk mendorong regenerasi maestro seni masa depan yang tidak hanya memiliki bakat tetapi juga kaya akan pengetahuan.

"Penting sekali didorong regenerasi maestro-maestro yang cerdas, maestro-maestro yang tidak hanya bakat tapi selain bakat juga punya pengetahuan," ucap Ahmad.

Pemerintah memiliki beberapa strategi untuk memajukan perfilman Indonesia di antaranya peningkatan pendidikan film, seperti pelaksanaan Indonesiana Film yang telah menghasilkan 33 naskah sejak tahun 2020. Lalu ada peningkatan literasi dan apresiasi film seperti dukungan terhadap Festival Film Indonesia (FFI) maupun inisiatif Apresiasi Film Indonesia (AFI).

Selanjutnya, Kemendikbudristek juga mengorganisasi pemutaran khusus nonton bareng (nobar) untuk mempertahankan minat penonton, menjaga aksesibilitas, dan apresiasi terhadap film Indonesia.

Dari sisi penguatan distribusi film juga dilakukan dengan meluncurkan platform Indonesiana.TV yang saat ini memiliki 1.544 judul film di perpustakaannya yang dapat diakses publik.

Selain itu, terdapat program pendanaan Dana Indonesiana untuk pelaku budaya perfilman dan pemberian travel grant untuk sineas Indonesia untuk berpartisipasi di festival film internasional dalam wujud akomodasi perjalanan.

Baca juga: Kemendikbudristek: Medan Film Festival dorong ruang ekspresi sinema

Baca juga: Kemendikbudristek dukung program Christine Hakim literasi sineas lokal

Baca juga: Kemendikbudristek cermati dua problematika perfilman nasional