Batam (ANTARA News) - Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 yang menunjukkan peningkatan angka kematian ibu saat melahirkan dipengaruhi banyaknya remaja hamil pranikah, kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sudibyo Alimoeso.

"Dalam tahun-tahun terakhir, angka kehamilan remaja pranikah cenderung naik. Itu yang mendorong peningkatan jumlah ibu meninggal saat melahirkan," katanya di Batam, Jumat.

Berdasarkan SDKI 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang terdata 228 per 100 ribu.

Ia mengatakan, remaja yang belum cukup usia dan mengalami kehamilan sangat rentan saat melahirkan. Kerentanan juga terjadi pada anak yang dilahirkan yang umumnya kekurangan berat badan.

"Selain kondisi kandungan belum sempurna. Remaja juga belum memahami cara menjaga kandungan. Bahkan beberapa kasus kehamilan di luar nikah digugurkan, dan proses tersebut juga berisiko kematian bagi wanita," kata dia.

Sudibyo mengatakan, hasil survei tersebut juga "menyentil" BKKBN agar lebih giat lagi menggaungkan program kependudukan dan keluarga berencana (KKB) terutama melalui program Generasi Berencana (Genre) bagi para remaja.

"Terus terang hasil ini membuat kami harus lebih giat lagi menyosialisasikan program KKB. Meski kami juga tidak mengetahui secara pasti apakah data tersebut sesuai di lapangan atau tidak," kata Sudibyo.

Sebagai langkah nyata, kata dia, BKKBN menjalin kerja sama dengan perusahaan transportasi seperti pemilik bus dan kapal antarpulau.

Di Kepri, BKKBN memanfaatkan pelayaran Batan-Tanjungpinang, dan Tanjungpinang-Pulau Penyenggat, Provinsi Kepulauan Riau, untuk menyosialisasikan program Keluarga Berencana Dua Anak Cukup.

Selain itu, BKKBN juga bekerja sama dengan Organisasi Penambang Perahu Motor (OPPM) melayani pelayaran Tanjungpinang ke Pulau Penyengat yang menjadi tujuan utama pariwisata religi Provinsi Kepulauan Riau. (*)