Jakarta (ANTARA) - Token fanC sebagai aset kripto baru yang mengadopsi teknologi blockchain secara resmi segera diperdagangkan di Indonesia.

“Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT (Non-Fungible Token), Web2 dan Web3,” ujar CEO fanC David Lee dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu.

Dia menyatakan fanC merupakan proyek yang menghubungkan platform sosial dari Web2 dan Web3 untuk memudahkan pembuat dan pengguna berkumpul, sehingga memastikan pembuat konten mempunyai kepemilikan penuh atas konten yang dimiliki.

Dengan fanC, katanya pula, pengguna juga memungkinkan berpartisipasi dalam CELEBe yang merupakan platform video pendek berhadiah kepada pembuat konten dan pemirsa atas aktivitas mereka dengan sistem penghargaan W2E (Watch to Earn) dan C2E (Create to Earn).

Dengan poin yang diperoleh, pengguna dinyatakan dapat mengubah hadiahnya menjadi token fanC. Pendekatan ini dinilai menciptakan era baru platform sosial dengan hubungan yang lebih kuat antara pengguna maupun pencipta, serta memungkinkan perlindungan lebih baik terhadap hak-hak pencipta, dan lebih banyak keterlibatan dari pengguna.

“FanC menggunakan teknologi NFT terbaru untuk iklan tertaut, memperluas jangkauan pengiklan, dan mendorong interaksi pengguna. NFT meningkatkan efisiensi periklanan, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan memperkuat efek jaringan di seluruh platform. Dalam fanC, platform memberikan nilai tambah kepada pengiklan melalui NFT, memaksimalkan dampak iklan, meningkatkan pendapatan, dan menawarkan berbagai konten iklan,” ujarnya.

Selain itu, fanC disebut memungkinkan otentikasi pengguna untuk aktivitas digital melalui Soulbound Token (SBT), NFT yang tidak dapat diperdagangkan. Pengguna mendapatkan SBT sebagai hadiah atas aktivitas platform mereka, sehingga pembuat konten mampu mengukur imbalan atas konten mereka dengan lebih akurat.

Pengguna pemegang SBT turut dapat mentransfer catatan mereka ke platform sosial lain saat mereka berpindah, yang berarti membentuk ekosistem terpadu karena menghubungkan berbagai platform sosial.

Kecerdasan buatan (artificial intelligence) juga digunakan untuk mengevaluasi aktivitas pengguna di platform platform sosial dan memberikan kompensasi berupa token, serta mengidentifikasi pelanggaran hak cipta dan akun guna mencegah penyalahgunaan token.

Token fanC akan dijual di Indodax pada Rabu (24/4) dengan tujuan meningkatkan eksposure dan aksesibilitas kepada khalayak investor maupun pedagang yang lebih luas di Indonesia.

Mengingat komoditas tak berwujud ini telah diluncurkan di bursa kripto Indonesia, David Lee mengharapkan pencatatan di bursa yang memiliki reputasi baik dapat meningkatkan kredibilitas dan legitimasi token di mata komunitas cryptocurrency dan calon investor.

“Meskipun ada upaya untuk mengatur dan memantau aktivitas kripto untuk mencegah penyalahgunaan dan melindungi konsumen, ada juga pengakuan atas potensi manfaat teknologi blockchain dan mata uang kripto bagi perekonomian,” ujar dia pula.
Baca juga: Bittime akan rilis token Palapa usai resmi terdaftar di Bappebti
Baca juga: Bittime siapkan 5 juta token Palapa untuk Airdrop Campaign