Jakarta (ANTARA) - Kuasa Usaha Kedutaan Besar Rusia di Jakarta Veronika Novoseltseva mengatakan bahwa keputusan Amerika Serikat untuk memveto keanggotaan penuh Palestina di PBB adalah bukti sikap AS yang sebenarnya terhadap Palestina.

“Ini menjadi suatu bukti di mana mereka (AS) sudah membuka kedoknya, menunjukkan bagaimana sikap mereka yang sebenarnya terhadap bangsa Palestina, rakyat Palestina dan perjuangan luhur Palestina,” kata Veronika di Jakarta, Rabu.

Dia pun mengatakan bahwa Rusia akan tetap mendukung keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara sungguh-sungguh.

“Apa yang mereka (AS) bilang kenapa mereka memveto, (alasannya) sangat lemah sebenarnya, sangat tidak jelas, sangat tidak bisa diterima,” ujar Veronika.

Pada Kamis (18/4), AS memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menuntut keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca juga: Palestina kecam veto AS yang halangi upaya keanggotaan penuh PBB

DK PBB yang terdiri dari 15 anggota itu mengadakan pertemuan di New York untuk melakukan pemungutan suara terhadap resolusi yang diajukan Aljazair tersebut.

Keputusan mengenai keanggotaan penuh Palestina di PBB itu diblokir dengan veto AS dan 12 suara dukungan, sedangkan Inggris dan Swiss memilih abstain dalam pemungutan suara tersebut.

Palestina diterima sebagai negara pengamat di Majelis Umum PBB pada 2012, dan memungkinkan utusannya untuk berpartisipasi dalam perdebatan dan organisasi-organisasi PBB, tetapi Palestina tidak punya hak untuk melakukan pemungutan suara.

Menurut Piagam PBB, sejumlah negara diterima menjadi anggota PBB melalui keputusan Majelis Umum atas rekomendasi DK PBB.

Resolusi dewan keamanan memerlukan sedikitnya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari anggota tetap DK PBB – AS, Inggris, Prancis, Rusia, China – untuk dapat disahkan.

Baca juga: Arab kecam ketidakmampuan DK PBB keluarkan resolusi untuk Palestina

Baca juga: Turki minta komunitas internasional akui negara Palestina