Semarang (ANTARA News) - Tim pencak silat Indonesia dijadwalkan bertolak ke Myanmar pada 6 Desember untuk mengikuti SEA Games XXVII di negara tersebut, 11-22 Desember 2013.

Pelatih pencak silat Indonesia asal Jawa Tengah Indro Catur ketika dihubungi dari Semarang, Jumat, mengatakan rombongannya berangkat pada saat itu karena cabang ini sudah harus memainkan pertandingan pada 9 Desember mendatang.

Pada sisa waktu yang tinggal sekitar sepekan ini, kata dia, cabangnya sudah tidak memiliki rencana apa-apa. "Kita sudah dalam kondisi siap tempur dan menjaga kondisi atlet saja," katanya menegaskan.

Cabang olahraga pencak silat mengirimkan 14 atlet pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Myanmar mendatang, Mereka akan turun pada 12 nomor sesuai dengan keputusan panitia pertandingan meskipun nomor yang dipertandingkan ada 15 nomor.

"Negara peserta hanya dibatasi mengikuti 12 nomor pertandingan saja," katanya.

Sebanyak 14 pesilat Indonesia yang tampil pada SEA Games di Myanmar mendatang, adalah Awaludin (kelas A/Sulsel), Johan (kelas B/Sulsel), M. Adhan (kelas C/Sulteng), Sapto Purnomo (kelas D/Jateng), Afriansyah (kelas E/Sumut), Alman Siregar (kelas F/Riau), dan Nyoman Ardika (kelas H/Bali) untuk putra.

Pada nomor tanding putri, antara lain W. Wita (kelas C/Jabar) dan Maryati (kelas F/NTB), sedangkan untuk nomor seni tunggal putra, adalah Gusti Ngurah Arya, tunggal putri Dewa Ayu Parwiti, serta untuk nomor beregu putra Usman, Muchsin, dan I Made Alex (semuanya dari Bali).

Waktu yang tersisa tiga hari sebelum pertandingan bakal dimanfaatkan atlet untuk menyesuaikan diri dengan kondisi di sana, apalagi di sana cuaca sangat dingin mencapai suhu 15 derajat Celcius.

Ia mengatakan tim pencak silat Indonesia mengincar juara umum pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia Tenggara di Myanmar mendatang.

Menurut dia, untuk menjadi juara umum tentunya Awaludin dan kawan-kawan harus bisa mengumpulkan minimal lima medali emas mengingat setiap negara hanya dibatasi mengikuti 12 kelas.

Ia mengatakan, peraihan lima medali emas tersebut merupakan target yang realistis karena adanya pembatasan nomor yang dipertandingkan.

"Saya kira untuk menjadi juara umum memang minimal bisa meraih lima emas tetapi bisa juga meraih enam atau tujuh keping emas," katanya.

Ia mengatakan bahwa pesaing utama Indonesia adalah pesilat Vietnam dan Malaysia. (H015/I007)