BI: Suku bunga perbankan tetap rendah didukung likuiditas yang memadai
24 April 2024 18:20 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan April 2024 di Jakarta, Rabu (24/4/2024). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan suku bunga perbankan tetap rendah dipengaruhi oleh likuiditas perbankan yang memadai.
"Suku bunga perbankan tetap rendah dipengaruhi oleh likuiditas perbankan yang memadai serta kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit yang meningkatkan efisiensi suku bunga perbankan," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan April 2024 di Jakarta, Rabu.
Ketersediaan likuiditas perbankan ditunjukkan dengan tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18 persen yang didukung oleh Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.
Suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Maret 2024 tercatat masing-masing sebesar 4,53 persen dan 9,25 persen, stabil dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya.
Sementara itu, imbal hasil surat berharga negara (SBN) tenor 2 dan 10 tahun meningkat menjadi 6,85 persen dan 7,05 persen sejalan dengan meningkatnya yield US Treasury dan premi risiko pasar keuangan global.
Menurut Perry, transmisi kebijakan moneter berjalan dengan baik, tercermin dari suku bunga pasar uang (IndONIA) bergerak dalam kisaran BI-Rate, yaitu 5,93 persen pada 23 April 2024.
Suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan pada 19 April 2024 masing-masing tercatat 6,81 persen, 6,82 persen, dan 6,94 persen meningkat dibandingkan dengan hasil lelang pada 22 Maret 2024 yang masing-masing sebesar 6,72 persen, 6,71 persen, dan 6,90 persen sehingga mendukung efektivitas SRBI sebagai instrumen moneter yang pro-market.
Instrumen moneter SRBI berguna untuk memperkuat upaya pendalaman pasar uang dan aliran masuk modal asing ke dalam negeri sehingga mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah.
Baca juga: Apindo berharap kenaikan bunga acuan BI bisa perkuat kurs rupiah
Baca juga: Ekonom : Kenaikan BI-Rate akan positif bagi pasar modal Indonesia
Baca juga: Bank Mandiri: Kebijakan BI naikkan suku bunga jadi langkah pre-emptive
"Suku bunga perbankan tetap rendah dipengaruhi oleh likuiditas perbankan yang memadai serta kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit yang meningkatkan efisiensi suku bunga perbankan," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan April 2024 di Jakarta, Rabu.
Ketersediaan likuiditas perbankan ditunjukkan dengan tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18 persen yang didukung oleh Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.
Suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Maret 2024 tercatat masing-masing sebesar 4,53 persen dan 9,25 persen, stabil dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya.
Sementara itu, imbal hasil surat berharga negara (SBN) tenor 2 dan 10 tahun meningkat menjadi 6,85 persen dan 7,05 persen sejalan dengan meningkatnya yield US Treasury dan premi risiko pasar keuangan global.
Menurut Perry, transmisi kebijakan moneter berjalan dengan baik, tercermin dari suku bunga pasar uang (IndONIA) bergerak dalam kisaran BI-Rate, yaitu 5,93 persen pada 23 April 2024.
Suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan pada 19 April 2024 masing-masing tercatat 6,81 persen, 6,82 persen, dan 6,94 persen meningkat dibandingkan dengan hasil lelang pada 22 Maret 2024 yang masing-masing sebesar 6,72 persen, 6,71 persen, dan 6,90 persen sehingga mendukung efektivitas SRBI sebagai instrumen moneter yang pro-market.
Instrumen moneter SRBI berguna untuk memperkuat upaya pendalaman pasar uang dan aliran masuk modal asing ke dalam negeri sehingga mendukung stabilisasi nilai tukar rupiah.
Baca juga: Apindo berharap kenaikan bunga acuan BI bisa perkuat kurs rupiah
Baca juga: Ekonom : Kenaikan BI-Rate akan positif bagi pasar modal Indonesia
Baca juga: Bank Mandiri: Kebijakan BI naikkan suku bunga jadi langkah pre-emptive
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: