Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024, didorong oleh pertumbuhan kredit pada hampir seluruh sektor ekonomi.

"Pertumbuhan kredit perbankan terus meningkat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan April 2024 di Jakarta, Rabu.

Menurut Perry, dari sisi penawaran, tingginya pertumbuhan kredit ditopang terjaganya appetite perbankan yang didukung oleh permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai.

Ketersediaan likuiditas perbankan tercermin pada tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18 persen yang didukung oleh Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia.

Untuk mencapai target pertumbuhan kredit 2024 di tengah pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Maret 2024 sebesar 7,44 persen (yoy), perbankan mengoptimalkan pendanaan kredit melalui strategi pengelolaan aset dengan memperhatikan aspek safety, liquidity dan profitability.

Sementara dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat pascapemilu serta kinerja rumah tangga yang terjaga.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi masing-masing sebesar 14,83 persen (yoy), 12,30 persen (yoy), dan 10,22 persen (yoy).

Pembiayaan syariah juga tumbuh tinggi sebesar 15,26 persen (yoy) pada triwulan I-2024, sementara kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh sebesar 8,12 persen (yoy).

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diproyeksikan akan terus meningkat dan berada pada kisaran 10-12 persen.

Baca juga: BSI: Komposisi kredit EV capai Rp180 miliar hingga Februari 2024
Baca juga: BCA salurkan kredit hijau Rp197,4 triliun per Maret 2024
Baca juga: Kredit perbankan di Kalteng meningkat 7,63 persen