Jakarta (ANTARA) - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) merilis program Kami Penyintas Unggul Yayasan Kanker Indonesia (Kampiun) dan saluran Youtube YKI TV guna memperkuat pemberian edukasi kanker kepada masyarakat.

“YKI terus berkomitmen menjalani beragam kegiatan edukatif, deteksi dini serta melayani masyarakat di bidang suportif dan paliatif,” kata Ketua Umum YKI Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Aru menuturkan sebagai bentuk mengimbangi tatanan kehidupan yang terus berubah serta menghadapi tantangan atas perkembangan kasus kanker yang semakin meningkat, YKI mengusung Kampiun yang merupakan wadah penyintas kanker yang bermanfaat dan bermartabat.

Baca juga: MSD-YKI gelar pameran seni kampanyekan kesadaran kanker pada 2024

Kampiun memiliki misi untuk membantu menciptakan kehidupan yang berkualitas bagi penyintas kanker, memperkaya pengetahuan dalam bidang kanker serta memberikan navigasi bagi pasien kanker.

“Kampiun akan menjadi lini penting YKI dengan visi untuk menciptakan dan mempertahankan penyintas kanker yang bermanfaat dan bermartabat,” kata Aru.

Di samping itu, saluran Youtube YKI TV dirilis untuk memberikan informasi dan edukasi seputar kanker yang dikemas secara menarik melalui wawancara, podcast, testimoni, kiat-kiat kesehatan, pemberitaan dan lain sebagainya.

Baca juga: Pulmonolog sebut penting komunikasi dengan pasien tentang penyakitnya

Aru membeberkan tren kasus kanker semakin hari semakin memprihatinkan karena cenderung meningkat. Berdasarkan data Globocan di tahun 2020, jumlah kasus baru kanker di Indonesia telah ditemukan sebanyak 396.914 kasus dan jumlah kematiannya menyentuh 234.511 kasus, dengan prevalensi per lima tahun sebanyak 949.088 kasus.

Melihat perkembangan kasus kanker tersebut, Aru berharap YKI dapat makin mempererat kerja sama dengan pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka menanggulangi permasalahan kanker di Indonesia dengan lebih maksimal.

“YKI menyambut masa depan dengan terus melakukan adaptasi dan penyesuaian sebagai organisasi yang dinamis, melakukan digitalisasi data dan informasi, memajukan pelayanan penunjang termasuk klinik deteksi dini, paliatif, rumah singgah hingga apotek yang akan menjaga kesinambungan organisasi ini,” kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) itu.

Baca juga: YKI: Dukungan keluarga penting bagi kualitas hidup pasien kanker

Dalam acara peluncuran kedua program tersebut, YKI sekaligus merayakan hari jadinya yang ke-47 tahun dengan mengangkat tema “Bersama Menutup Kesenjangan Dalam Melawan Kanker”, dengan menampilkan sebuah pertunjukan teater musikal yang berjudul “Masih Ada”.

Teater musikal itu mengangkat kisah nyata seorang atlet nasional muda yang semasa hidupnya melawan kanker. Para pemain yang dilibatkan pun berasal dari kalangan anak-anak muda guna meningkatkan rasa kepedulian terhadap kanker.

Tujuan lainnya yakni menyadarkan masyarakat bahwa penyakit kanker dapat terjadi pada siapapun, namun dapat disembuhkan jika dideteksi pada stadium awal.

Baca juga: YKI gelar kampanye tingkatkan kepedulian kanker payudara

Baca juga: YKI: Negara harus hadir penuhi empat hak pasien kanker berobat