Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, penyelenggaraan Bali Spirit Festival 2024 mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kebugaran atau wellness tourism baik di lingkup ASEAN, Asia Pasifik, maupun secara global. “Tahun lalu juga kami sempat melakukan kegiatan interaksi, dan kita harap ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kebugaran, karena ini akan menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik, lapangan kerja, dan juga mendorong pariwisata, dan geliat ekraf kita,” kata Menparekraf di Jakarta, Selasa.

Menparekraf menyampaikan bahwa potensi usaha kebugaran atau wellness secara global memberikan kontribusi menjanjikan dan diproyeksikan akan tumbuh signifikan.


Baca juga: Sandiaga: IP Branding Project Bali tingkatkan ekspor produk UMKM
Global Wellness Institute (GWI) 2020, lanjut dia, menilai wellness economy secara global tercatat sebesar 436 miliar dolar AS, dan di 2023 diperkirakan nilainya telah mencapai 700 miliar dolar AS dengan rata-rata proyeksi pertumbuhan sebesar 20,9 persen per tahun sampai dengan 2025.

Founder of Bali Spirit Festival, I Made Gunarta menyampaikan bahwa Bali Spirit 2024 mengusung tema “Come Together” yang diambil sebagai bentuk perayaan atas kebersamaan dalam perjalanan kehidupan di bumi.

“Kami mengharapkan festival kali ini bisa menghadirkan sekaligus juga memberikan dampak sosial ekonomi yang besar bagi masyarakat,” kata Gunarta.

Baca juga: Menparekraf sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
Media & Sponsorship Manager Bali Spirit Festival Dimaz Yogi Fawzi, menyampaikan acara yang digelar pada 1 hingga 5 Mei 2024 ini menghadirkan lebih dari 150 lokakarya dalam bidang yoga, tari, pengembangan pribadi, penyembuhan dan seni bela diri, serta menampilkan musisi-musisi domestik dan internasional dalam program Daytime Music & World Night Music. Acara juga dirangkai dengan bazaar makanan sehat dan industri organik yang dikemas dalam Dharma Fair.

“Kami ingin mengenalkan Indonesia kepada dunia, jadi alih-alih membawa Indonesia keliling dari satu panggung ke panggung di dunia internasional, kami berusaha membangun satu panggung kelas dunia di Ubud untuk orang-orang Indonesia agar lebih mudah dikenal dunia,” kata Dimaz.