Jakarta (ANTARA) - Perusahaan gim dari Swedia Embracer Group mengumumkan rencana untuk pecah menjadi tiga perusahaan terpisah yang terdaftar secara terbuka.

"Langkah ini dilakukan dengan maksud untuk melepaskan potensi penuh dari masing-masing tim dan memberi mereka kepemimpinan dan arahan strategis mereka sendiri," kata CEO Embracer Group Lars Wingefors dikutip dari Engadget, Selasa.

"Ini adalah awal dari babak baru, babak di mana saya bermaksud untuk tetap menjadi bagian dari pemegang saham yang aktif, berkomitmen, dan mendukung ketiga entitas baru," ujarnya menambahkan.

Perusahaan pertama yang merupakan pecahan dari Embracer Group, yakni Middle-earth Enterprises & Friends yang fokus pada pengembangan gim AAA dan menaungi sejumlah judul gim di antaranya "Dead Island", "Killing Floor", "Kingdom Come Deliverance", "Tomb Raider", dan "The Lord of the Rings".

Baca juga: Bandai Namco batalkan 5 gim yang sedang dalam tahap pengembangan

Baca juga: Bekraf bawa 10 perusahaan gim lokal ke Eropa


Sejumlah studio pengembang yang berada di bawah naungan Middle-earth Enterprises & Friends, yakni Crystal Dynamics, Dambuster Studios, Eidos-Montréal, Flying Wild Hog Studios, Tripwire, Vertigo Games, Warhorse Studios dan 4A Games. Untuk saat ini, perusahaan itu tetap berada membawa label Embracer Group.

Perusahaan kedua adalah Asmodee yang akan fokus mengerjakan segmen tabletop gaming. Adapun judul gim yang dinaungi perusahaan itu yakni "Ticket to Ride", "7 Wonders", "Azul", "CATAN", "Dobble", dan "Exploding Kittens".

Perusahaan ketiga adalah Coffee Stain & Friends yang fokus pada gim-gim indie dengan judul gim yang dimilikinya antara lain "Deep Rock Galactic", "Goat Simulator", "Satisfactory", "Wreckfest", "Teardown", dan "Valheim".

Langkah pemecahan ini dilakukan setelah Embracer Group gagal mengunci investasi sebesar 2 milyar dolar AS (Rp32,4 triliun) yang dikabarkan berasal dari Savvy Games, didanai oleh pemerintah Arab Saudi.

Kemudian Embracer Group merumahkan 8 persen karyawannya atau sekitar 1.400 orang hingga bulan Februari 2024. Perusahaan itu juga menjual pengembang gim "Borderland" yakni Gearbox seharga 460 juta dolar (Rp7,4 triliun), jauh di bawah dari nilai perusahaan pada tiga tahun lalu sebesar 1,3 milyar dolar AS (Rp21,1 triliun).

Baca juga: Enam pengembang gim Indonesia hadiri konferensi dunia di San Francisco

Baca juga: Disney investasikan Rp23,4 triliun pada pengembang gim Epic Games

Baca juga: Pengembang gim lokal Agate luncurkan bisnis model 3D incar pasar Eropa