Pemkab Jayapura dorong masyarakat Abar kembangkan produk gerabah
23 April 2024 09:48 WIB
Salah satu mama di Kampung Abar, Distrik Ebungfau, Kabupaten Jayapura saat membuat sempe yang terbuat dari gerabah tanah liat. (ANTARA/Yudhi Efendi)
Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua mendorong masyarakat Kampung Abar mengembangkan produk gerabah guna meningkatkan daya saing di pasaran.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay di Sentani, Selasa mengatakan masyarakat Kampung Abar bisa mengembangkan hasil gerabah dari tanah lihat bukan hanya piring, tempayang dan sempe atau belanga.
“Masih banyak yang bisa dibuat dari gerabah seperti hiasan dinding, tifa, kursi, meja, kompor, batu bata, genting rumah, kuali, guci, vas bunga maupun asbak,” katanya.
Menurut Ted, konsistensi masyarakat Kampung Abar dalam melakukan kerajinan dari tanah lihat patut diberi apresiasi, karena hanya di kampung inilah yang masih mempertahankan kerajinan tanah liat di Papua.
“Kami juga sering memberikan bantuan berupa dana pembinaan setiap tahun kepada kelompok usaha atau pengrajin gerabah di Kampung Abar, nilainya pun bervariatif mulai Rp5 juta hingga Rp10 juta per kelompok,” ujarnya.
Dia menjelaskan melalui website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura terus membantu masyarakat Kampung Abar dalam mempromosikan hasil kerajinan gerabah sehingga dikenal oleh masyarakat baik di Indonesia maupun luar negeri.
“Web kami selain menampilkan tempat-tempat wisata, tetapi juga menampilkan hasil kerajinan masyarakat dari 139 kampung dan lima kelurahan untuk dikenal, sehingga pada saat festival wisatawan bisa langsung mencari aneka kerajinan tangan tradisional tersebut,” katanya.
Dia menambahkan kerajinan tangan tradisional seperti ini harus ditampilkan lebih banyak lagi di Festival Danau Sentani (FDS) XIV Juli mendatang.
“Kami sudah turun ke Kampung Abar dan kampung lainnya untuk mensosialisasikan tentang FDS, sekaligus menyuruh masyarakat membuat hasil kerajinan sebanyak-banyaknya supaya ditampilkan pada FDS,” ujarnya.
Baca juga: Kadin Papua siap bantu perajin gerabah Kampung Abar
Baca juga: Listrik pintar dan gerabah Kampung Abar
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay di Sentani, Selasa mengatakan masyarakat Kampung Abar bisa mengembangkan hasil gerabah dari tanah lihat bukan hanya piring, tempayang dan sempe atau belanga.
“Masih banyak yang bisa dibuat dari gerabah seperti hiasan dinding, tifa, kursi, meja, kompor, batu bata, genting rumah, kuali, guci, vas bunga maupun asbak,” katanya.
Menurut Ted, konsistensi masyarakat Kampung Abar dalam melakukan kerajinan dari tanah lihat patut diberi apresiasi, karena hanya di kampung inilah yang masih mempertahankan kerajinan tanah liat di Papua.
“Kami juga sering memberikan bantuan berupa dana pembinaan setiap tahun kepada kelompok usaha atau pengrajin gerabah di Kampung Abar, nilainya pun bervariatif mulai Rp5 juta hingga Rp10 juta per kelompok,” ujarnya.
Dia menjelaskan melalui website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura terus membantu masyarakat Kampung Abar dalam mempromosikan hasil kerajinan gerabah sehingga dikenal oleh masyarakat baik di Indonesia maupun luar negeri.
“Web kami selain menampilkan tempat-tempat wisata, tetapi juga menampilkan hasil kerajinan masyarakat dari 139 kampung dan lima kelurahan untuk dikenal, sehingga pada saat festival wisatawan bisa langsung mencari aneka kerajinan tangan tradisional tersebut,” katanya.
Dia menambahkan kerajinan tangan tradisional seperti ini harus ditampilkan lebih banyak lagi di Festival Danau Sentani (FDS) XIV Juli mendatang.
“Kami sudah turun ke Kampung Abar dan kampung lainnya untuk mensosialisasikan tentang FDS, sekaligus menyuruh masyarakat membuat hasil kerajinan sebanyak-banyaknya supaya ditampilkan pada FDS,” ujarnya.
Baca juga: Kadin Papua siap bantu perajin gerabah Kampung Abar
Baca juga: Listrik pintar dan gerabah Kampung Abar
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: