Ekonom: Sektor perbankan tangguh di tengah volatilitas pasar modal
22 April 2024 21:32 WIB
Jajaran narasumber dalam acara bertajuk "Market Outlook 2024 dan Prospek Investasi di Sektor Perbankan Pasca Pemilu dan Musim Pembagian Dividen", di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/04/2024). ANTARA/ Muhammad Heriyanto
Jakarta (ANTARA) - Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito menyampaikan bahwa sektor perbankan cenderung tangguh di tengah volatilitas pasar modal Indonesia dan ketidakpastian perekonomian di tingkat global.
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit sektor perbankan meningkat 8 persen year on year (yoy) selama setahun terakhir, dengan pertumbuhan deposito stabil di angka 6 persen (yoy), serta terjadi penurunan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) dari 2,9 persen menjadi 2,5 persen.
“Penanda-penanda ini menegaskan peran penting sektor perbankan dalam mendorong perekonomian Indonesia dan dinamika pasar modal,” ujar Parto, di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.
Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Andry Asmoro menekankan peranan signifikan sektor perbankan, di antaranya peningkatan laba bersih sektor perbankan yang sebesar 15 persen (yoy) telah memperkuat sektor ini dalam mendukung perekonomian nasional.
“Penurunan rasio kredit bermasalah dari 2,9 persen menjadi 2,5 persen juga menunjukkan peningkatan dalam kualitas aset, memperkuat fungsi sektor perbankan sebagai pilar utama ekonomi dan pasar modal di Indonesia,” ujar Andry.
Direktur Infovesta Edbert Suryajaya mengungkapkan bahwa Indeks Infobank15 yang berfokus pada saham-saham perbankan terpilih di BEI, mencatat kenaikan impresif 12 persen (yoy) dalam setahun terakhir, atau menandakan ketahanan dan potensi pertumbuhan sektor ini.
Menurutnya pula, rata-rata dividen yield saham dalam Indeks Infobank15 mencapai 5,2 persen pada tahun 2024, dengan Price Earning Ratio (rasio P/E) yang stabil di angka 13.5, atau menunjukkan valuasi yang menarik dibandingkan sektor lain.
“Manajemen risiko yang efektif tercermin dalam nilai beta yang relatif rendah pada 0,9, menandakan bahwa saham-saham dalam indeks ini lebih stabil dan kurang terpengaruh oleh fluktuasi pasar yang tajam, menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang mengutamakan keamanan investasi dan pertumbuhan jangka panjang,” ujar Edbert.
Direktur STAR Asset Management Susanto Chandra berharap adanya produk reksa dana indeks STAR Infobank15 dapat memudahkan investor untuk mengakses peluang di sektor perbankan dengan risiko yang terkontrol.
“Diharapkan, produk ini menjadi alternatif cara investasi yang menarik bagi para investor yang memiliki minat di saham-saham sektor perbankan yang memiliki kinerja fundamental kuat dan likuiditas tinggi,” ujar Susanto.
Baca juga: IHSG diprediksi mendatar di tengah sentimen domestik dan global
Baca juga: Pasar saham domestik dan Asia respons negatif tensi di Timur Tengah
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit sektor perbankan meningkat 8 persen year on year (yoy) selama setahun terakhir, dengan pertumbuhan deposito stabil di angka 6 persen (yoy), serta terjadi penurunan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) dari 2,9 persen menjadi 2,5 persen.
“Penanda-penanda ini menegaskan peran penting sektor perbankan dalam mendorong perekonomian Indonesia dan dinamika pasar modal,” ujar Parto, di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.
Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Andry Asmoro menekankan peranan signifikan sektor perbankan, di antaranya peningkatan laba bersih sektor perbankan yang sebesar 15 persen (yoy) telah memperkuat sektor ini dalam mendukung perekonomian nasional.
“Penurunan rasio kredit bermasalah dari 2,9 persen menjadi 2,5 persen juga menunjukkan peningkatan dalam kualitas aset, memperkuat fungsi sektor perbankan sebagai pilar utama ekonomi dan pasar modal di Indonesia,” ujar Andry.
Direktur Infovesta Edbert Suryajaya mengungkapkan bahwa Indeks Infobank15 yang berfokus pada saham-saham perbankan terpilih di BEI, mencatat kenaikan impresif 12 persen (yoy) dalam setahun terakhir, atau menandakan ketahanan dan potensi pertumbuhan sektor ini.
Menurutnya pula, rata-rata dividen yield saham dalam Indeks Infobank15 mencapai 5,2 persen pada tahun 2024, dengan Price Earning Ratio (rasio P/E) yang stabil di angka 13.5, atau menunjukkan valuasi yang menarik dibandingkan sektor lain.
“Manajemen risiko yang efektif tercermin dalam nilai beta yang relatif rendah pada 0,9, menandakan bahwa saham-saham dalam indeks ini lebih stabil dan kurang terpengaruh oleh fluktuasi pasar yang tajam, menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang mengutamakan keamanan investasi dan pertumbuhan jangka panjang,” ujar Edbert.
Direktur STAR Asset Management Susanto Chandra berharap adanya produk reksa dana indeks STAR Infobank15 dapat memudahkan investor untuk mengakses peluang di sektor perbankan dengan risiko yang terkontrol.
“Diharapkan, produk ini menjadi alternatif cara investasi yang menarik bagi para investor yang memiliki minat di saham-saham sektor perbankan yang memiliki kinerja fundamental kuat dan likuiditas tinggi,” ujar Susanto.
Baca juga: IHSG diprediksi mendatar di tengah sentimen domestik dan global
Baca juga: Pasar saham domestik dan Asia respons negatif tensi di Timur Tengah
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: