Musrenbang 2024 jadi pertaruhan Jabar antisipasi perubahan global
22 April 2024 21:22 WIB
Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin memberikan sambutan di Musrenbang Jabar 2024 di Bandung, Senin (22/4/2024). ANTARA/Ricky Prayoga
Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin mengungkapkan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Jabar pada 2024 ini untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, menjadi pertaruhan Jabar untuk mengantisipasi perubahan global ke depan.
Pasalnya, kata Bey, diperkirakan dunia akan mengalami perubahan besar dalam 20 tahun ke depan, yang akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan.
"Sedikitnya ada sembilan megatrend global pada tahun 2045 yang diprediksi akan berdampak signifikan bagi Indonesia, dan tentunya termasuk bagi Jawa Barat. Karenanya saya harap musrenbang ini jadi awal Jabar lebih maju untuk menyejahterakan masyarakat," kata Bey dalam pembukaan Musrenbang Jabar, di Bandung, Senin.
Perubahan yang akan terasa di Jabar, diungkapkan Bey, antara lain soal bonus demografi di Jabar yang akan dimulai tahun 2030 dan puncaknya 2045; kemudian daya dukung sumber daya alam, lahan hutan, lahan sawah yang diperkirakan terus menurun; dan tantangan untuk pemerataan ekonomi wilayah dan peningkatan pendapatan masyarakat ke bawah.
Lalu dominasi mata uang dunia bergeser dari dolar Amerika Serikat (AS) menjadi multicurency; urbanisasi yang akan semakin masif; arah pembangunan perkotaan yang perlu diarahkan ke arah green development dan transportasi berkelanjutan.
Kemudian, zona megathrust Pantai Selatan yang perlu mitigasi risiko bencana dan iklim berbasis digital; peningkatan peran China, kerentanan di wilayah Timur Tengah, kawasan Indo Pasifik yang diprediksi akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru; tantangan peluang pasar ekspor produk dari Jabar ke negara-negara potensial; dan pemerataan infrastruktur digital yang berkualitas dan transformasi digital berkelanjutan.
"Jumlah penduduk produktif 37,63 juta jiwa atau 66,26 persen di tahun 2045. Potensi ini tentunya diharapkan menjadi sumber daya pembangunan berkualitas dan produktif, karenanya persiapan matang seperti investasi yang tepat kebijakan yang bijaksana dan tindakan yang berkelanjutan, diperlukan untuk memanfaatkan potensi positif ini demi mendukung Indonesia yang menjadi negara maju yang kuat dan sejahtera di tahun 2045," ujarnya pula.
RPJPD Jabar 2025-2045, kata Bey, disusun dengan mempertimbangkan isu regional dan global agar relevan dengan kondisi saat ini sampai tahun 2045.
Berdasarkan capaian pembangunan, isu global, nasional, regional, dan data terkini dirumuskan enam isu strategis daerah, yaitu pembangunan yang fokus pada ekonomi hijau dan ekonomi biru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; peningkatan kualitas dan daya saing SDM; penanggulangan kesenjangan pembangunan dan infrastruktur pelayanan dasar warga.
Lalu fokus pada keberlanjutan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pemulihan dan pelestarian sumber daya alam bagi generasi masa depan; keberlanjutan penataan ruang untuk terciptanya lingkungan yang seimbang, berkelanjutan dan layak huni bagi generasi saat ini dan masa depan; serta kualitas tata kelola pemerintahan khususnya transparansi dan akuntabilitas.
"Isu strategis tersebut menjadi dasar visi Jawa Barat 2025-2045 Provinsi Jawa Barat termaju, berdaya sayang dunia, dan berkelanjutan," ujarnya lagi.
Bey menekankan tahun 2025 menjadi awal dimulai pembangunan Jabar menuju Indonesia emas 2045 dimulai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2025-2029, karenanya seluruh tingkatan pemerintah didorong untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
"Musrenbang ini menjadi wajah penting untuk menjaring masukan dan strategi konkret dari berbagai pihak termasuk Pimpinan dan anggota DPRD, bupati dan walikota se-jawa barat, unsur perangkat daerah, unsur Bappeda kabupaten kota, perguruan tinggi dan juga unsur masyarakat lainnya. Tujuannya, agar Jabar siap dan lebih maju lagi," katanya pula.
Baca juga: Gubernur Jabar: Groundbreaking TPPAS Legoknangka dilakukan Juni 2024
Baca juga: DBMPR Jabar ungkap pembangunan Tol Getaci berprogres
Pasalnya, kata Bey, diperkirakan dunia akan mengalami perubahan besar dalam 20 tahun ke depan, yang akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial, dan lingkungan.
"Sedikitnya ada sembilan megatrend global pada tahun 2045 yang diprediksi akan berdampak signifikan bagi Indonesia, dan tentunya termasuk bagi Jawa Barat. Karenanya saya harap musrenbang ini jadi awal Jabar lebih maju untuk menyejahterakan masyarakat," kata Bey dalam pembukaan Musrenbang Jabar, di Bandung, Senin.
Perubahan yang akan terasa di Jabar, diungkapkan Bey, antara lain soal bonus demografi di Jabar yang akan dimulai tahun 2030 dan puncaknya 2045; kemudian daya dukung sumber daya alam, lahan hutan, lahan sawah yang diperkirakan terus menurun; dan tantangan untuk pemerataan ekonomi wilayah dan peningkatan pendapatan masyarakat ke bawah.
Lalu dominasi mata uang dunia bergeser dari dolar Amerika Serikat (AS) menjadi multicurency; urbanisasi yang akan semakin masif; arah pembangunan perkotaan yang perlu diarahkan ke arah green development dan transportasi berkelanjutan.
Kemudian, zona megathrust Pantai Selatan yang perlu mitigasi risiko bencana dan iklim berbasis digital; peningkatan peran China, kerentanan di wilayah Timur Tengah, kawasan Indo Pasifik yang diprediksi akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru; tantangan peluang pasar ekspor produk dari Jabar ke negara-negara potensial; dan pemerataan infrastruktur digital yang berkualitas dan transformasi digital berkelanjutan.
"Jumlah penduduk produktif 37,63 juta jiwa atau 66,26 persen di tahun 2045. Potensi ini tentunya diharapkan menjadi sumber daya pembangunan berkualitas dan produktif, karenanya persiapan matang seperti investasi yang tepat kebijakan yang bijaksana dan tindakan yang berkelanjutan, diperlukan untuk memanfaatkan potensi positif ini demi mendukung Indonesia yang menjadi negara maju yang kuat dan sejahtera di tahun 2045," ujarnya pula.
RPJPD Jabar 2025-2045, kata Bey, disusun dengan mempertimbangkan isu regional dan global agar relevan dengan kondisi saat ini sampai tahun 2045.
Berdasarkan capaian pembangunan, isu global, nasional, regional, dan data terkini dirumuskan enam isu strategis daerah, yaitu pembangunan yang fokus pada ekonomi hijau dan ekonomi biru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; peningkatan kualitas dan daya saing SDM; penanggulangan kesenjangan pembangunan dan infrastruktur pelayanan dasar warga.
Lalu fokus pada keberlanjutan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk pemulihan dan pelestarian sumber daya alam bagi generasi masa depan; keberlanjutan penataan ruang untuk terciptanya lingkungan yang seimbang, berkelanjutan dan layak huni bagi generasi saat ini dan masa depan; serta kualitas tata kelola pemerintahan khususnya transparansi dan akuntabilitas.
"Isu strategis tersebut menjadi dasar visi Jawa Barat 2025-2045 Provinsi Jawa Barat termaju, berdaya sayang dunia, dan berkelanjutan," ujarnya lagi.
Bey menekankan tahun 2025 menjadi awal dimulai pembangunan Jabar menuju Indonesia emas 2045 dimulai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2025-2029, karenanya seluruh tingkatan pemerintah didorong untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
"Musrenbang ini menjadi wajah penting untuk menjaring masukan dan strategi konkret dari berbagai pihak termasuk Pimpinan dan anggota DPRD, bupati dan walikota se-jawa barat, unsur perangkat daerah, unsur Bappeda kabupaten kota, perguruan tinggi dan juga unsur masyarakat lainnya. Tujuannya, agar Jabar siap dan lebih maju lagi," katanya pula.
Baca juga: Gubernur Jabar: Groundbreaking TPPAS Legoknangka dilakukan Juni 2024
Baca juga: DBMPR Jabar ungkap pembangunan Tol Getaci berprogres
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: