Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyeru para guru untuk menggunakan hak pilihnya saat pemilu 2014 nanti.
"Saya bermohon kepada para guru di seluruh Indonesia, pada saatnya nanti agar menggunakan hak pilihnya, jangan menjadi golput, gunakan hak pilih itu," kata Presiden dalam sambutannya pada puncak acara Hari Guru 2013 dan ulang tahun PGRI ke-68 di Jakarta, Rabu, kepada sekitar sembilan ribu guru yang memenuhi Istora Gelora Bung Karno.
Presiden juga menyerukan guru PNS tetap netral dan tidak menjadi bagian partai politik sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Karena sebagian guru adalah pegawai negeri maka patuhilah ketentuan Undang-undang, manakala ada netralitas Pegawai Negeri, TNI, Polri dalam pemilu maka laksanakanlah juga," katanya.
Presiden juga menyeru para politisi tidak menjadi alat politik. "Kepada para politisi, jangan mengorbankan guru dengan cara meminta sesuatu yang tidak diperbolehkan undang-undang, biasanya kalau ada apa-apa yang jadi korban adalah guru," kata Presiden.
Presiden juga menegaskan agar para pejabat pemerintahan dan kepala daerah menjaga netralitas guru.
"Saya berharap melalui mimbar ini, para gubernur, bupati dan walikota jug memperhatikan, biarlah mereka menjalankan tugas sebagai pegawai negeri atau sebagai guru, karena nanti insyaallah hak pilihnya akan digunakan," kata Presiden.
Yudhoyono berharap guru mencermati program yang ditawarkan calon wakil rakyat dan calon presiden dan wakil presiden sehingga dapat memilih pilihan yang menyayangi guru.
Guru jangan golput, kata Presiden
27 November 2013 17:48 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA/Jessica Helena Wuysang)
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: