Komisioner Komisi Nasional Disabilitas Rachmita Maun Harahap di Jakarta Senin menerangkan, pihaknya berharap kegiatan mudik gratis bagi disabilitas pada tahun 2025 agar diumumkan dalam rentang waktu minimal dua bulan sebelum keberangkatan.
Ia menyebutkan, sejauh ini sosialisasi mengenai kegiatan itu hanya dilakukan melalui gambar dua dimensi, tanpa bantuan suara, gambar bergerak maupun penerjemah bahasa isyarat. Sebagai akibatnya, sedikit penyandang disabilitas yang dapat mengerti informasi mengenai kegiatan mudik gratis tersebut.
“Misalnya, kalau pengumumannya dalam bentuk flyer, kan yang disabilitas nggak bisa melihat ya, jadi harus ditambah medianya. Informasi teks harus diubah menjadi suara,” katanya.
Ia juga mengingatkan seluruh pihak yang akan mengadakan mudik gratis bagi disabilitas pada tahun mendatang agar melibatkan KND, baik dalam merancang kegiatan maupun menyebarluaskan informasi terkait.
Karena KND sudah lebih dulu memiliki jejaring dengan komunitas penyandang disabilitas, sehingga tentu akan memudahkan penyebarluasan informasi mengenai mudik gratis tersebut.
Dengan begitu, jumlah peserta mudik gratis disabilitas dapat bertambah sekaligus meningkatkan layanan kegiatan itu agar semakin ramah terhadap beragam disabilitas.
“Supaya pemudik disabilitas juga ada persiapan untuk datang ke tempat titik kumpul, bisa ada penambahan juga dalam jumlah peserta karena sosialisasinya lebih lama dan lebih mengakomodasi ragam disabilitas,” katanya.