JakartA (Antara News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menginginkan dunia usah Indonesia memperkuat kecerdasan ekonomi baik untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasional maupun dalam rangka menghadapi globalisasi.
"Salah satu hal yang bisa dipersiapkan Indonesia adalah dengan memperkuat economic intelligent (kecerdasan ekonomi) sehingga apa yang terjadi di luar bisa diprediksi dampaknya terhadap dalam negeri dengan segera," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto di Jakarta, Selasa.
Menurut Yugi, penguatan kecerdasan ekonomi diperlukan, antara lain untuk memetakan strategi para pelaku ekonomi nasional guna memperkuat ketahanan ekonomi.
Ia berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya saat krisis global dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, ujar dia, hal tersebut juga ditambah dengan angkatan kerja muda yang banyak serta peluang-peluang usaha yang menarik yang membawa manfaat optimal.
"Pandangan dunia terhadap Indonesia semakin baik, hanya kesiapan para pelaku ekonomi terhadap itu juga harus diperhatikan. Kita harapkan semua aspek dapat mengarah pada kepentingan bangsa," katanya.
Sebagaimana diberitakan, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung memaparkan terdapat dua kunci keberhasilan yang harus menjadi fokus dalam perdagangan global yakni peningkatan nilai tambah dan daya saing.
Menurut Saut, kebijakan industrialisasi perikanan sebagaimana difokuskan KKP merupakan langkah yang tepat dalam memfokuskan diri pada dua kunci keberhasilan tersebut.
Apalagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, ujar dia, kebijakan itu sangat strategis dalam menggerakkan seluruh potensi perikanan.
"Untuk menghadapi MEA perlu keseriusan, perbaikan, dan pemantapan diri agar mampu menjadi pemain utama," kata Saut.(*)
Kadin: perkuat kecerdasan ekonomi untuk hadapi globalisasi
26 November 2013 21:08 WIB
Kadin Indonesia (ANTARANews.com)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: