Jakarta (ANTARA) -
Tim Unified Football Special Olympics Indonesia (SOIna) meraih peringkat tiga pada ajang South Asia Unified Cup 2024 yang berlangsung di Bashundara Kings Arena Sport Stadium, Bangladesh, pada 16-20 April lalu.
Dalam laman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI yang dipantau ANTARA di Jakarta, Minggu, Sekretaris Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Aris Subiono, mengapresiasi prestasi atlet disabilitas yang telah mengharumkan nama Indonesia itu dan mengaku akan mendukung terus setiap kegiatan atau langkah pembinaan ke depan.

"Saya ucapkan terima kasih, kami dari pemerintah akan terus memberikan perhatian terhadap olahraga untuk disabilitas," kata Aris saat menjemput kepulangan tim Unified Football SOIna di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (20/4) malam.

Ia yang memberikan pengalungan bunga terhadap atlet berprestasi itu mengatakan pemerintah sangat bangga dengan prestasi tersebut dan berharap ke depan semakin banyak atlet-atlet SOIna bisa berprestasi untuk bangsa Indonesia.

"Saya menilai mereka semua adalah bintang dan memiliki talenta yang membanggakan untuk membawa nama baik Indonesia di ajang internasional," ujar Aris.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat SOIna, Kristijani Kirana, mengucapkan terima kasih kepada Kemenpora yang melakukan pengalungan dan menjemput langsung para atlet di bandara.

Menurut dia, kegiatan itu merupakan bentuk perhatian yang luar biasa dari pemerintah terhadap atlet SOIna.

"Penjemputan dengan memberikan pengalungan bunga kepada pemain, bagi saya adalah perhatian yang luar biasa dari Kemenpora. Saya banyak mengucapkan terima kasih dan dukungan dari Kemenpora," kata Kristijani.

Baca juga: Indonesia lampaui target raih 10 emas pada SOWSG 2023 Berlin
Baca juga: Soina bawa atlet difabel intelektual dorong inklusi di Indonesia

Selanjutnya: Indonesia meraih juara tiga
Indonesia meraih juara tiga, setelah melalui dua kali menang dan dua kali kalah dalam pertandingan yang diselenggarakan dengan sistem setengah kompetisi.

South Asia Unified Cup 2024 merupakan turnamen pertama yang diikuti lima negara, yaitu Bangladesh selaku tuan rumah, kemudian ada India, Maladewa, dan Indonesia.

Jumlah atlet yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 90 orang.

Kejuaraan itu merupakan penanda kembali hadirnya kegiatan Special Olympics di kawasan Asia Selatan setelah pandemi COVID-19.

Baca juga: 34 negara ikuti Regional Leadership Conference bahas Special Olympics
Dalam turnamen itu, Indonesia masuk ke dalam kelompok di kawasan Asia Selatan.

Tujuan agenda tersebut adalah mengajak orang difabel dan yang tidak untuk secara bersama-sama berolahraga.

Dalam cabang olahraga sepak bola, tiap tim terdiri dari 7 pemain, yakni 4 atlet bertalenta khusus atau difabel intelektual dan tiga lagi adalah atlit partner yang tidak difabel. Mereka bermain bersama membentuk kerja sama tim secara setara.

Baca juga: Menpora ingin SOIna setara NPC Indonesia dalam pengembangan prestasi